Sejarah Dunia Kuno: Piramida Menkaure dan Harta Karun yang Hilang

By Sysilia Tanhati, Kamis, 16 November 2023 | 13:19 WIB
Meski kecil, Piramida Menkaure merupakan salah satu piramida terindah di Mesir kuno. Dalam sejarah dunia kuno, piramida ini memiliki rahasia yang belum terpecahkan. (Blushade/CC BY-SA 2.5)

Apa yang dilakukannya pada tahun-tahun tersebut juga sama samarnya, terlepas dari berbagai monumen dan patung yang dibuatnya. Patung-patung ini adalah salah satu contoh terbaik seni Kerajaan Lama dan bisa dibilang seni Mesir kuno secara keseluruhan.

Piramida Menkaure dalam sejarah dunia kuno

Piramida Giza sudah dikenal sejak zaman dahulu. Faktanya, piramida Giza sangat populer di dunia kuno dan termasuk dalam Tujuh Keajaiban Dunia.

Selama ribuan tahun, bangunan-bangunan tersebut tetap tersegel sesuai keinginan pembuatnya. Kemudian, pada abad ke-19, kegemaran terhadap arkeologi menarik banyak penjelajah kaya untuk mengunjungi monumen-monumen Mesir. “Mereka sangat tertarik dengan piramida yang misterius,” tambah Maydana. Saat itu, para penjelajah kuno menganggap piramida di Giza sebagai lumbung Yusuf.

Pada tahun 1836, Kolonel Richard Howard Vyse dari Angkatan Darat Inggris mengunjungi Giza. Salah satu detail piramida Menkaure menarik perhatiannya. Terdapat alur besar di sisi utara bangunan, cukup dalam tetapi tidak cukup untuk menembus struktur granit padat piramida. Ia pun menyadari jika “luka” tersebut disebabkan oleh para pemahat batu. Mereka diperintahkan untuk menghancurkan piramida tujuh sekitar 700 tahun sebelumnya.

Kebetulan, Mesir telah ditaklukkan oleh tentara Ayyubiyah Saladin pada tahun 1171. Ayyubiyah Saladin mendirikan kesultanan di sepanjang Sungai Nil. Putra Salahuddin, Al-Aziz, memerintah setelahnya. Al-Aziz memulai rencana ambisius untuk membongkar piramida. Rupanya, dia yakin bahwa ada harta karun di dalamnya. Maka Al-Aziz memerintahkan sejumlah prajurit dan pemahat batu untuk membongkar balok-balok padat piramida tersebut.  

Seperti yang dikonfirmasi oleh Kolonel Vyse ratusan tahun setelah kejadian tersebut, mereka tidak mampu menembus piramida Menkaure. “Kecuali goresan kecil di permukaan,” Maydana menambahkan lagi. Sultan akhirnya menyerah, mengetahui bahwa ini adalah operasi yang mahal dan kecil kemungkinannya untuk berhasil.

Harta karun Menkaure yang hilang tanpa jejak

Vyse dan rombongan menemukan piramida Menkaure di Mesir nyaris tidak rusak. Ia menganggap upaya untuk menembus bangunan tua itu adalah ide yang bagus. Namun, metodenya tidak menggunakan kekerasan, karena terbukti tidak ada gunanya. Sebaliknya, dia memilih untuk mengamati dataran tinggi Giza dengan cermat.

Akhirnya, Vyse menemukan sebuah saluran sempit yang langsung menuju ke dalam piramida. Namun saluran itu tidak cukup lebar untuk dilewati seseorang. Butuh waktu dua bulan kerja untuk melebarkannya dengan menggunakan tiang panjang yang dilengkapi mata bor. Akhirnya Vyse bisa masuk ke dalam Kamar Raja. Saat ini, secara umum diterima bahwa saluran ini berfungsi sebagai ventilasi.   

Pada akhir tahun 1837, Vyse menemukan bukaan lain yang lebih besar pada piramida. Lubang tersebut diperkirakan dibuat oleh perampok. Kini bukaan itu menjadi pintu masuk utama yang digunakan wisatawan untuk mengunjungi bagian dalam piramida.

Sayangnya, Kamar Raja telah dirampok, tutup sarkofagus dilepas dan peti kayu dibawa keluar untuk diperiksa. Tulang dan potongan pembungkus mumi ditemukan berserakan di lantai. Hanya sedikit yang ditemukan di dalam ruangan itu, kecuali sarkofagus, yang terlalu besar untuk dikeluarkan.