Sejarah Dunia Kuno: Piramida Menkaure dan Harta Karun yang Hilang

By Sysilia Tanhati, Kamis, 16 November 2023 | 13:19 WIB
Meski kecil, Piramida Menkaure merupakan salah satu piramida terindah di Mesir kuno. Dalam sejarah dunia kuno, piramida ini memiliki rahasia yang belum terpecahkan. (Blushade/CC BY-SA 2.5)

Pada titik ini, Vyse memutuskan bahwa pekerjaannya telah selesai. Ia pun kembali ke Inggris. Namun para pejabat Inggris yang tetap tinggal di Giza punya rencana sendiri. Mereka berhasil dengan susah payah menyeret sarkofagus batu yang berat itu keluar dari piramida. Rencananya sarkofagus itu akan dibawa ke Mesir dengan kapal.

Namun kapal kayu bernama Beatrice tidak pernah sampai ke tujuannya. Kapal tersebut tenggelam di lepas pantai Malta. Dua sarkofagus Menkaure dan dua sarkofagus lainnya yang ditemukan di dalam piramida besar pun tenggelam ke kedalaman laut Mediterania. Vyse tidak pernah kembali ke Mesir dan bangkai kapal Beatrice tidak pernah ditemukan.

Mengulik piramida Menkaure

Setelah penggalian yang dilakukan oleh Kolonel Vyse, sejumlah besar ahli Mesir Kuno mempelajari piramida Menkaure. Ternyata, beberapa bagian permukaan luarnya kasar. Hal ini menandakan bahwa permukaan luar tersebut belum sepenuhnya selesai. Hal ini mungkin mengecewakan bagi para wisatawan. Bagi para ilmuwan, ini merupakan kesempatan yang sangat besar untuk mempelajari secara pasti bagaimana piramida Mesir dibangun.

Reruntuhan kompleks piramida meliputi beberapa bangunan satelit seperti kuil piramida, kuil lembah, dan tiga piramida kecil. Dua dari “piramida ratu” belum selesai, namun piramida ketiga diperkirakan telah selesai. Ahli Mesir kuno berspekulasi bahwa piramida ini berisi mumi istri Menkaure dan patung raja sendiri.

John Shae Perring, salah satu anggota ekspedisi Vyse, melanjutkan pekerjaan yang dimulai oleh Kolonel Inggris itu. Ia mengambil tanggung jawab untuk mendokumentasikan semua yang mereka temukan. Perring menghasilkan sejumlah sketsa yang sangat rinci. Sketsa tersebut merinci ukuran dan posisi beberapa terowongan, koridor, dan ruang di dalam piramida Menkaure.

Tidak hanya itu, Perring kemudian menerbitkan karya yang terdokumentasi dengan sangat baik dalam tiga jilid, berjudul The Pyramids of Gizeh (1839-1842).  

Seperti yang telah kita lihat, Menkaure dan piramidanya telah menarik banyak perhatian sepanjang sejarah. Namun, kita hanya mengetahui sedikit tentang dia atau masa pemerintahannya. Bahkan, piramidanya masih menyimpan misteri yang masih harus diungkap.

Ahli Mesir Kuno hanya bisa mengakui fakta bahwa banyak hal di balik Menkaure dan piramidanya yang hilang selamanya, namun masih ada harapan. Ketertarikan dan penelitian yang terus-menerus terhadap monumen pemakaman Menkaure kelak dapat memberikan gambaran yang cukup lengkap tentang Kerajaan Lama. “Salah satu periode sejarah Mesir kuno yang paling luar biasa dan menakjubkan,” ujar Maydana.