Jalan Panjang Singkap Misteri Kematian Mumi Rawa dalam Sejarah Dunia

By Sysilia Tanhati, Kamis, 23 November 2023 | 15:00 WIB
Dalam sejarah dunia, bentuk rawa-rawa kerap diasosiasikan dengan hal-hal gaib. Maka, temuan mayat rawa pun kerap dikaitkan dengan hal gaib. (Sven Rosborn)

Ketergantungan pada Tacitus menghasilkan penjelasan yang penuh warna dan imajinatif untuk kondisi setiap tubuh.

Anggota tubuh yang aneh karena terpelintir dan tengkorak yang menyeringai itu mendukung penafsiran mayat rawa sebagai orang yang dipermalukan. Entah itu pezina, pencuri, dan orang buangan.

Menurut Tacitus, mereka seharusnya dihukum dengan penyiksaan terlebih dahulu, kemudian eksekusi, dan terakhir dibenamkan ke dalam rawa. Banyak dari penjelasan ini bertahan selama beberapa dekade. Informasi tersebut menginspirasi puisi, cerita, dan novel tentang nasib menyedihkan masyarakat rawa di Eropa dalam sejarah dunia.

Menggali penyebab kematian mayat rawa

Penelitian mayat rawa pun mengalami banyak perubahan seiring dengan berkembangnya teknologi selama beberapa dekade. Metode-metode baru, CT scan hingga penanggalan radiokarbon, menciptakan gambaran yang lebih besar dan kompleks mengenai kehidupan dan kematian mereka.

Studi tahun 2023 ini membentuk kembali perbincangan seputar pentingnya ritual terkait dengan mayat rawa ini. Mungkin penilaian ulang terbesar adalah peran kekerasan dalam kematian setiap orang. Begitu banyak jenazah yang diyakini meninggal karena kekerasan, karena kondisi jenazahnya.

Namun tim peneliti hanya dapat secara meyakinkan mengidentifikasi penyebab kematian 57 orang. 45 meninggal karena kekerasan, enam meninggal karena bunuh diri, dan empat karena tenggelam secara tidak sengaja.

Penelitian baru mengonfirmasi penyebab kematian akibat kekerasan pada beberapa individu seperti Manusia Tollund dari Denmark. Konon ia meninggal karena digantung. Cedera pada tubuh lain terungkap sebagai kerusakan postmortem yang disebabkan oleh tekanan dari rawa itu sendiri.

Kerusakan yang tidak disengaja pada tubuh juga disebabkan penggalian. Tulang patah dan tengkorak retak ini dipandang sebagai bukti penyiksaan atau penyerangan.

Identifikasi yang benar mengenai penyebab cedera ini mungkin terasa memuaskan. Di sisi lain, hal ini juga mengundang lebih banyak pertanyaan tentang kematian tersebut.

Seiring kemajuan teknologi, para ilmuwan akan dapat mengumpulkan lebih banyak data dari mayat-mayat rawa ini. Pada akhirnya, ilmuwan berharap bisa mengungkap rahasia-rahasia mereka yang berusia berabad-abad. Namun ketika jawaban muncul, pertanyaan baru pasti akan muncul.