Kisah Marie Louise, Istri Kedua Napoleon Bonaparte yang Tragis

By Tri Wahyu Prasetyo, Selasa, 5 Desember 2023 | 10:05 WIB
Potret Marie Louise, Adipati Parma dan Piacenza. (Giovanni Battista Borghesi/Galleria nazionale di Parma )

Pada tahun 1816, ia berangkat ke Parma, terpaksa meninggalkan putranya di Wina sebagai sandera atas perilaku baik Napoleon di St Helena. Dengan berbagai programnya, ia mendapatkan kesetiaan oleh para rakyatnya. 

Meskipun demikian, gelombang semangat nasionalis yang dilancarkan Napoleon di semenanjung Italia cukup mengganggu ketenangan Marie Louise.

Sadar bahwa masa kekuasaannya sebagai penguasa asing akan segera berakhir, Marie-Louise berjuang keras mempertahankan kedudukannya sebagai adipati. 

Pengungkapan kehidupan ganda yang terpaksa ia jalani karena perlakuan sekutu dan norma moral pada saat itu mengejutkan Eropa. Rasa malu itu bertambah karena tragedi kematian putranya memicu kontroversi.

Selama pemerintahannya, Marie Louise menolak untuk melakukan tindakan-tindakan yang terlalu represif. Upaya ini mungkin dilakukan untuk menunjukkan kesetiaan atau keterlibatan dalam aspirasi nasional, terutama dalam menghadapi tekanan atau tuntutan dari kelompok patriot.

Namun, upayanya untuk melindungi rakyatnya dari pengadilan politik dan hukuman brutal justru berujung pada pengusiran dari Parma oleh para patriot.