Sejarah Dunia: Kala Mimpi Oriental Napoleon Bonaparte Kandas

By Tri Wahyu Prasetyo, Kamis, 7 Desember 2023 | 11:06 WIB
(Musée des Beaux-Arts de Valenciennes )

Nationalgeographic.co.id—Pada tahun 1798, Perang Revolusi Prancis di Eropa sempat mengalami periode gencatan senjata sementara. Prancis dan musuh-musuh mereka berada dalam keadaan damai. Hanya Inggris yang masih berperang.

Saat itu, Napoleon Bonaparte memiliki rencana untuk menyerang Inggris dengan mengumpulkan pasukan di sekitar Selat Inggris. Namun, kekuatan Angkatan Laut Inggris di bawah merupakan hambatan besar bagi rencana invasi tersebut.

Impian Napoleon

Napoleon telah lama memendam ambisi untuk berperang di Timur Tengah dan Asia. Rencana  ini tidak hanya dimaksudkan untuk memperluas wilayah Prancis, tetapi juga untuk mengganggu jalur perdagangan Inggris ke India.

“Penaklukan di sini akan mengamankan posisi Prancis di Mediterania Timur, dan dalam benak Napoleon, hal ini akan membuka jalan untuk menyerang Inggris di India,” tulis sejarawan Robert Wilde, pada laman ThoughtCo.

Pada bulan Mei 1798, Napoleon memimpin ekspedisi militer yang terdiri dari armada besar dan pasukan Prancis dari Toulon menuju Mesir. Armada ini terdiri dari sekitar 250 kapal transportasi dan 13 kapal perang utama yang dikenal sebagai "kapal garis."

Pasukan Napoleon tidak hanya terdiri dari tentara. Dia juga membawa sejumlah ilmuwan sipil yang akan mendirikan Institut Mesir di Kairo, untuk belajar dari timur dan mulai 'membudayakannya'. 

Napoleon mengklaim bahwa ia berada di sana untuk membela Islam dan kepentingan Mesir, dengan harapan mendapatkan dukungan dari penduduk setempat.

Namun, realitasnya tidak begitu. Meskipun ada upaya untuk menunjukkan kepedulian terhadap agama dan kebudayaan setempat, banyak penduduk Mesir tidak menerima klaim tersebut dengan baik. Dus, pemberontakan pun dimulai.

Secara teori, Wilde menjelaskan, Mesir merupakan bagian dari Kekaisaran Ottoman, tetapi secara praktis berada di bawah kendali militer Mamluk.

“Mesir mungkin tidak dikendalikan oleh Inggris, tetapi para penguasa Mamluk tidak senang melihat Napoleon,” jelas Wilde.

Pada tanggal 21 Juli 1798, Pertempuran Piramida meletus–salah satu momen kunci dalam kampanye Napoleon di Mesir. Pertempuran ini berlangsung di dekat Piramida Giza di luar Kairo.