Lembut dan Penyayang: Sisi Lain Hades Dewa Dunia Bawah Mitologi Yunani

By Tri Wahyu Prasetyo, Sabtu, 9 Desember 2023 | 10:00 WIB
Hades menculik Persephone. (talesoftimesforgotten.com)

Nationalgeographic.co.id - Pandangan modern terhadap Hades sering kali menceritakannya sebagai karakter yang kejam, tidak berbelas kasihan, dan terkait dengan konsep kematian serta kegelapan. Faktanya, dalam mitologi Yunani, gambaran Hades lebih kompleks.

“Meskipun orang Yunani melihat dewa Dunia Bawah sebagai dewa yang kejam, mereka tidak selalu berpikir bahwa dia jahat seperti yang kadang-kadang ditampilkan saat ini,” tulis Mike Greenberg pada laman Mythology Source.

Sebagai dewa kematian, tak syak jika Hades menempati daftar dewa yang paling ditakuti dalam mitologi Yunani. Namun, perlu dicatat, bahwa sebenarnya Hades tak lebih temperamental ketimbang Zeus, Poseidon, atau Athena. Bahkan ia akan memberikan kasih dan kebaikan kepada mereka yang dipilihnya. 

“Hades bahkan dapat tergerak untuk melakukan tindakan belas kasihan yang besar,” jelas Mike.

Kala Orang-Orang Yunani Kuno Enggan Menyebut Nama Hades

Karena prasasti dan catatan tertulis, kita tahu bahwa penguasa Dunia Bawah Yunani bernama Hades. Namun, pada zaman Yunani kuno, Anda mungkin jarang mendengar namanya.

Orang-orang di dunia kuno percaya bahwa menyebutkan nama akan menarik perhatian orang atau dewa yang bersangkutan. Sama seperti kebanyakan orang yang akan menoleh jika mendengar namanya dipanggil.

Sebagai penguasa Dunia Bawah, tidak ada yang ingin memanggil Hades secara tidak sengaja. Mereka khawatir bahwa perhatian dari dewa kematian dapat mempercepat kematian mereka sendiri.

Untuk mencegah malapaetaka, orang-orang menghindari menyebut nama sang dewa. Mereka menggunakan julukan untuknya sebagai gantinya. Nama yang paling umum digunakan untuk Hades adalah Plouton, sebuah kata yang berarti kekayaan.

Nama ini tidak hanya menghindari tabu untuk menyebut nama dewa secara langsung, Mike menjelaskan, tetapi juga untuk menenangkannya.

“Dengan memberikan julukan yang berkonotasi positif pada sang dewa, orang-orang berharap bahwa mereka dapat mencegah sang dewa menjadi marah pada mereka,” kata Mike.

Nama tersebut kemudian diserap ke dalam bahasa Latin menjadi Pluto, nama yang paling umum digunakan untuk dewa kematian Romawi. Namun, ada beberapa nama lain yang lebih halus yang diberikan kepada Hades.