Karena tindakan kedermawanan seperti itu, hari raya Santo Nikolas kemudian dirayakan dengan pertukaran hadiah.
Santo Nikolas sering digambarkan sebagai seorang uskup dengan jubah panjang berwarna cerah, seperti merah atau ungu, serta berjubah dan berjenggot. Gambarnya yang ikonik sering kali mencerminkan citra klasik seorang uskup atau orang suci dari zaman dahulu.
Dia juga dikatakan dapat melakukan perjalanan melintasi langit dan memiliki kemampuan luar biasa untuk tetap tidak terlihat. Lee menjelaskan, Kadang-kadang Santo Nikolas bahkan dikaitkan dengan hewan tertentu.
“Di Belanda ada tradisi meninggalkan jerami untuk kudanya, di beberapa bagian Jerman dia masih menunggang kuda, di Prancis timur dia menyimpan hadiahnya di keranjang yang dibawa oleh keledai dan di Italia dia sering ditemani oleh keledai periang,” jelas Lee.
Terkait dengan rusa kutub, menurut Lee, tidak ada bukti yang jelas atau kuat. “Meskipun rusa kutub dulunya umum ditemukan di seluruh Eropa, habitatnya surut pada akhir zaman es terakhir, hingga sebagian besar hanya ada di Skandinavia utara dan pegunungan Ural.”
Reformasi Prosestan
Reformasi Protestan, yang diprakarsai oleh tokoh-tokoh seperti Martin Luther, John Calvin, dan pemuka agama lainnya, membawa perubahan besar dalam praktik dan ajaran gereja. Salah satu perubahan penting adalah pandangan terhadap pemujaan terhadap orang-orang kudus dalam agama Katolik.
Hal ini menimbulkan masalah bagi Santo Nikolas. Meskipun ia dipandang cukup berbudi luhur untuk dimasukkan ke dalam kalender liturgi Lutheran, pesta pora yang dirayakan secara tradisional jelas mengkhawatirkan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Lee menerangkan, “Luther hanya mengalihkan praktik tersebut ke Hari Natal itu sendiri dan memusatkan perhatian pada Kristus, hadiah asli Allah bagi umat manusia.”
Mulai saat itu, hadiah-hadiah tidak lagi dibawa oleh Santo Nikolas, melainkan oleh 'Christkind' atau 'Christkindl' (Anak Kristus).
Pada beberapa wilayah Protestan, warisan Santo Nikolas tetap hidup, meskipun dalam bentuk yang dimodifikasi. Di Inggris, figur 'Sinterklas' sudah mapan pada masa pemerintahan Elizabeth I. Sinterklas yang jelas-jelas meniru Santo Nikolas ini dianggap sebagai perwujudan semangat Natal.