Carta Marina, Peta Abad ke-16 yang Menunjukkan Keberadaan Monster Laut

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 30 Desember 2023 | 12:51 WIB
Carta Marina adalah sebuah peta yang berasal dari akhir tahun 1530-an. Peta ini menunjukkan keberadaan monster-monster laut yang berbahaya. (Olaus Magnus)

Di Carta Marina, monster laut bukan sekadar hiasan dekoratif, seperti di peta lain sepanjang zaman Renaisans. Dalam beberapa kasus, Van Duzer mengatakan mereka memperingatkan adanya monster menakutkan di perairan berbahaya. Secara keseluruhan, hal-hal tersebut mencerminkan kekhawatiran yang lebih besar pada saat itu mengenai bahaya perjalanan laut.

Kekhawatiran mereka bukannya tanpa alasan. Stephen R. Brown, penulis, mengungkapkan bahwa angka kematian dalam pelayaran jarak jauh pada tahun 1500-an adalah 50 persen—akibat penyakit kudis. Kecelakaan, tenggelam, dan penyakit menular menyebabkan banyak orang yang melaut terkubur di laut. Lautan adalah tempat yang berbahaya dan peta Magnus mencerminkan ketakutan akan hal yang tidak diketahui dan keinginan untuk menaklukkannya.

Sea orm

Di dekat pantai Norwegia, Magnus menggambarkan seekor ular laut berwarna merah terang. Ular tersebut tampak sedang menyerang sebuah kapal yang miring seolah-olah sedang dibawa ke bawah.

Sea orm sebagian didasarkan pada pengetahuan, termasuk referensi Alkitab tentang makhluk laut yang mirip ular. Hal ini juga didasarkan pada deskripsi yang dikumpulkan Magnus dari para pelaut. Mereka menggambarkan monster besar di dekat pantai Norwegia. Mereka mengeklaim bahwa orm tersebut adalah ular sepanjang 61 meter (kira-kira seukuran lima bus) dan tebalnya 6,1 meter.

Para ilmuwan abad ke-19 mencoba mengidentifikasi makhluk laut di kehidupan nyata, kata Joseph Nigg. Nigg adalah penulis Sea Monsters: The Lore and Legacy of Olaus Magnus’s Marine Map. Mungkin saja makhluk tersebut adalah cumi-cumi raksasa, atau pinniped, seperti anjing laut atau singa laut. Yang lain berpendapat bahwa orm adalah hiu, paus, atau oarfish.

Dalam bukunya, History of the Northern Peoples, Magnus menulis bahwa sea orm itu bisa mengangkat kepalanya ke samping kapal. Dan tanpa disadari, makhluk itu menarik seorang pelaut dari dek. Ia juga menulis bahwa orm tersebut bisa meluncur di darat untuk melahap ternak. Ia bahkan bisa menyelinap ke dalam air untuk memangsa biota laut.

Prister

Monster laut di Carta Marina secara umum kejam dan tampaknya bertekad untuk menyakiti manusia yang mereka temui. Priester, khususnya, sangat agresif. Magnus menulis bahwa mereka memiliki panjang 61 meter dengan ekor lebar bercabang dan kaki bersirip. Wajah menyerupai babi hutan dan memiliki lubang tiup ganda di bagian atas kepala.

Van Duzer mengatakan ini dan sebagian besar makhluk laut lainnya di Carta Marina didasarkan pada deskripsi paus. Paus sudah dikenal masyarakat, tetapi mereka hanya melihatnya di permukaan laut, katanya. Peta tersebut juga menggambarkan seekor paus yang terdampar di pantai yang sedang diambil daging dan tulangnya.

Magnus menulis bahwa priester dapat menghantam kapal dengan ekornya. Mereka dapat menenggelamkan kapal hanya dengan mengangkat dirinya ke geladak.

Magnus menyertakan informasi tentang cara melindungi dari binatang buas di Carta Marina, kata Van Duzer. Di dekat pantai Islandia, dua priester menyerang sebuah kapal.