“Di bagian paling belakang kapal, Anda melihat seorang pria berdiri. Anda mungkin membayangkan dia memegang pistol, tapi sebenarnya itu adalah terompet,” katanya. “Magnus menulis bahwa salah satu dari sedikit cara untuk menakut-nakuti monster laut adalah dengan meniup terompet.”
Paus pulau (island whales)
Menurut Carta Marina, perairan antara Norwegia dan Islandia sangat berbahaya. Di lepas pantai Norwegia, Magnus menggambarkan Moskstraumen yang berbahaya, yang nyata dan masih ada hingga saat ini. Di antara sea orm dan priester, Magnus menempatkan paus pulau, binatang buas yang kejam.
Paus pulau berasal dari pengetahuan berusia ribuan tahun yang berasal dari Surat Aleksander Agung kepada Aristoteles sekitar tahun 300 M. Kisah kuno tersebut menceritakan tentang dua pelaut yang beristirahat di tempat yang mereka pikir adalah sebuah pulau. Mereka datang ke darat, mendirikan kemah dan kemudian menyalakan api. Saat itulah masalah dimulai.
“Ternyata itu bukan pulau, tapi paus. Paus itu merasakan api, terjun ke laut dalam dan membawa manusia bersamanya,” kata Van Duzer.
Di Carta Marina, paus pulau ini menyerupai persilangan antara stegosaurus dan badak. Namun kemungkinan besar hanyalah paus yang kita kenal sekarang. Van Duzer mengatakan orang-orang pada saat itu lebih percaya pada apa yang mereka baca, jika mereka bisa membaca. “Ada rasa hormat yang besar terhadap kata-kata yang dicetak dan gambar-gambar yang menyertainya,” katanya.
Seiring dengan berjalannya waktu, banyak monster yang menghilang dari peta. Saat itu, para kartografer mampu memasukkan gambar kehidupan laut yang lebih realistis ke dalam peta mereka.