Makhluk Mitologi Unicorn yang Legendaris Ternyata dari Kisah Nyata

By Ricky Jenihansen, Rabu, 13 Desember 2023 | 07:00 WIB
Legenda makhluk mitologi unicorn diyakini berasal dari kisah nyata. (Domenichino)

Cula badak di India dianggap memiliki khasiat penyembuhan dan kadang-kadang dibuat menjadi wadah minum yang dihias dengan tiga pita warna.

Meski begitu, kepercayaan terhadap kekuatan penyembuhan magis dari tanduk unicorn menjadi bagian integral dari mitos unicorn. Ctesias melanjutkan:

"Hewan ini sangat cepat dan kuat, sehingga tidak ada makhluk, baik kuda maupun makhluk lain, yang dapat menyamainya…"

"Tidak ada cara lain untuk menangkap mereka dalam perburuan selain ini: ketika mereka membawa anak-anaknya ke padang rumput, jika mereka dikelilingi oleh banyak penunggang kuda, mereka tidak akan melarikan diri, sehingga meninggalkan anak mereka."

"Mereka bertarung dengan tusukan keras; mereka menendang, menggigit, dan menyerang dengan kekuatan yang melukai baik kuda maupun pemburu; tetapi mereka binasa karena hantaman anak panah dan lembing, sebab mereka tidak dapat ditangkap hidup-hidup."

"Daging hewan ini sangat pahit sehingga tidak bisa dimakan; ia diburu untuk diambil tanduknya dan tulang pergelangan kakinya." (Freeman, 14)

Ctesias, yang dikenal memiliki ketertarikan pribadi pada hal-hal fantastik, menggambarkan makhluk menawan yang berbeda dari yang lain. Definisi inilah yang mempengaruhi sejarawan masa depan dan menjadi landasan dibangunnya mitos makhluk mitologi unicorn.

Menulis kurang dari satu abad kemudian, Aristoteles mengkritik karya Ctesias karena dianggap hiasan. Tapi dia tidak membantah deskripsi Ctesias tentang binatang bertanduk tunggal ini mungkin adalah kisah nyata.

Dalam The History of Animals, Aristoteles membenarkan keberadaan “keledai India”, yaitu hewan yang digambarkannya memiliki satu tanduk yang menonjol dari tengah kepalanya.

Ia juga menambahkan, bahwa tidak seperti kebanyakan hewan bertanduk, keledai India berkuku tunggal, dan bukan berkaki belah.