Nationalgeographic.co.id—Dalam banyak mitologi dunia, tokoh-tokoh dalam mitos seringkali diberikan senjata supranatural. Dalam mitologi Yunani, misalnya, Zeus memiliki petirnya, sedangkan dewa mitologi Nordik Thor memiliki palu ajaibnya, Mjolnir. Senjata supranatural juga muncul dalam mitologi Hindu dan umumnya dikenal sebagai astra.
Astra digunakan oleh tokoh-tokoh dalam berbagai teks Hindu, termasuk epos terkenal, Mahabharata.
Sifat khusus astra dalam mitologi Hindu
Astra adalah istilah umum yang digunakan untuk menunjukkan senjata supranatural dalam mitologi Hindu. Namun, senjata-senjata supranatural ini memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri tersebut membedakan senjata supranatural mitologi Hindu dari senjata yang ditemukan dalam mitologi budaya dunia lainnya.
“Pertama-tama, setiap astra dikuasai oleh dewa tertentu,” tulis Wun Mingren di laman Ancient Origins. Agar astra dapat digunakan, dewa harus dipanggil. Sang dewa kemudian akan memberikan kekuatan supranatural pada senjata yang digunakan oleh pahlawan. Sebagai senjata supranatural, astra tidak dapat dilawan dengan senjata biasa, meski dapat dipukul mundur oleh astra lain.
Ada juga syarat khusus yang harus dipenuhi agar seseorang dapat menggunakan astra. Seorang pejuang harus memiliki pengetahuan yang dibutuhkan untuk mempersenjatai, mengendalikan dan melucuti senjata supranatural. Hal ini sering kali berbentuk mantra dan biasanya diturunkan dari guru ke muridnya secara lisan. Tidak mengherankan jika pengetahuan ini hanya diturunkan kepada murid yang paling berkualifikasi.
Ada juga astra tertentu yang hanya dapat diperoleh langsung dari dewa yang menguasainya. Pasalnya, pengetahuan tentang mantra saja tidak cukup untuk digunakan seseorang.
Penggunaan astra dalam Epos Mahabharata
Dalam Mahabharata, berbagai astra digunakan oleh para pejuang selama pertempuran epik mereka. Salah satunya misalnya Cakra Sudharshana. Cakra Sudharshana adalah astra yang digunakan oleh Krishna, avatar ke-8 Dewa Wisnu. Ia merupakan salah satu tokoh utama dalam Mahabharata.
Cakra Sudharshana digambarkan sebagai piringan berputar dengan 108 tepi bergerigi. Senjata ini dibuat oleh Vishwakarma, arsitek para dewa. Cakra Sudharshana terbuat dari debu Matahari dan sisa-sisa trisula Siwa, dan diberikan kepada Wisnu oleh Siwa. Senjata ini akan kembali ke pemiliknya setelah berhasil membunuh musuh. Dalam Mahabharata, salah satu korban Cakra Sudharshana adalah sepupu Kresna, Shishupala.