Bagaimana Rasanya Hidup di Kota Terlarang Kekaisaran Tiongkok?

By Hanny Nur Fadhilah, Rabu, 20 Desember 2023 | 15:27 WIB
Kota Terlarang adalah pusat politik Kekaisaran Tiongkok. (Age Fotostock/ National Geographic)

Nationalgeographic.co.id—Kota Terlarang adalah pusat politik Kekaisaran Tiongkok selama hampir lima abad. Sebagai kediaman kaisar (1368-1644) dan Dinasti Qing (1644-1912), kota ini merupakan pusat kekuasaan kekaisaran, pembuatan kebijakan, dan pemerintahan.

Kisahnya dimulai pada awal abad ke-15 pada masa pemerintahan Kaisar Yongle, penguasa ketiga Dinasti Ming Kekaisaran Tiongkok.

Pembangunan kota Kekaisaran Tiongkok yang sangat besar ini dimulai pada tahun 1406 dan berakhir pada tahun 1420, melibatkan lebih dari satu juta pekerja, termasuk pengrajin terampil.

Sebelum pembangunan Kota Terlarang, ibu kota Dinasti Ming adalah Nanjing. Kaisar Yongle, memutuskan untuk memindahkan ibu kota ke Beijing untuk mencegah potensi ancaman dari bangsa Mongol di utara.

Keputusan strategis ini menandai dimulainya Kota Terlarang, yang dimaksudkan sebagai istana kekaisaran untuk ibu kota baru.

Kaisar memerintah Kekaisaran Tiongkok yang luas dari dalam temboknya, membuat keputusan penting mengenai perang, perdamaian, dan administrasi teritorial.

Kompleks itu disebut Kota Terlarang karena akses terhadapnya dibatasi. Hanya kaisar, keluarga dekatnya, pegawai pribadinya dan kalangan tertinggi petugas diperbolehkan masuk.

Eksklusivitas ini memperkuat signifikansi politik kota ini, memperkuat otoritas tertinggi kaisar dan sentralisasi kekuasaan. Kota Terlarang dengan desainnya yang rumit dan konstruksi yang cermat, adalah mahakarya arsitektur tradisional Kekaisaran Tiongkok. Hal ini adalah bukti ketepatan, keterampilan, dan kecerdikan para perajin dinasti Ming dan Qing Kekaisaran Tiongkok.

Siapa yang tinggal di Kota Terlarang? 

Kota Terlarang adalah rumah bagi kaisar Tiongkok dan istananya, dan peran penduduknya terkait erat dengan administrasi kekaisaran. 

Kaisar adalah penguasa tertinggi dan inti pemerintahan, yang mengambil keputusan penting mengenai urusan negara. Perannya bersifat politis dan seremonial tindakan diatur secara ketat oleh protokol pengadilan.

Permaisuri adalah istri utama kaisar dan wanita berpangkat tertinggi di Kota Terlarang. Dia memainkan peran penting dalam mengelola harem kekaisaran dan dapat mempengaruhi kaisar, tetapi kekuasaan politik langsungnya biasanya terbatas

Selir kaisar, dari berbagai tingkatan, tinggal di Kota Terlarang. Meskipun fungsi utamanya adalah untuk melahirkan anak-anak kaisar, mereka juga dapat menggunakan senjata tersebut pengaruhnya di dalam istana, dan anak-anak mereka bisa menjadi pewaris takhta.

Putra-putra kaisar berpotensi menjadi penerus takhta. Ahli waris, setelah ditunjuk, akan menerima pendidikan dan pelatihan untuk mempersiapkannya menghadapi masa depan pemerintahan.

Kasim adalah orang-orang yang dikebiri dan memainkan peran penting dalam operasional sehari-hari Kota Terlarang. Seiring berjalannya waktu, mereka memperoleh pengaruh yang signifikan dan bisa bermain peran penting dalam politik pengadilan. 

Kasim bertugas dalam berbagai kapasitas, mulai dari pelayan pribadi hingga kaisar dan keluarganya hingga administrator yang mengawasi berbagai urusan istana.

Pejabat tinggi atau mandarin sering kali dipanggil ke Kota Terlarang untuk bertemu dengan kaisar. Mereka memegang berbagai peran pemerintahan, termasuk kepemimpinan militer, administrasi sipil, dan negosiasi diplomatik.

Banyak pelayan tinggal di Kota Terlarang, mengurus kebutuhan sehari-hari kaisar dan istananya. Mereka bertanggung jawab membersihkan, memasak, mencuci, dan pekerjaan rumah tangga lainnya.

Kota Terlarang juga merupakan rumah bagi banyak cendekiawan, seniman, dan pengrajin, yang berkontribusi terhadap kekayaan budaya istana. Mereka menghasilkan karya sastra, seni, dan musik, dan beberapa menjadi pengajar bagi keluarga kekaisaran.

Bagaimana politik terjadi di Kota Terlarang?

Kota Terlarang sebagai pusat politik Kekaisaran Tiongkok dari Aula Harmoni Tertinggi, kaisar akan memimpin upacara-upacara besar, seperti penobatan kaisar baru, pelantikan menteri dan perayaan festival penting.

Peristiwa-peristiwa ini bukan hanya sekedar ritual tetapi juga alat politik yang memperkuat otoritas dan legitimasi kaisar.

Pengadilan Negeri, tempat tinggal kaisar dan keluarga dekatnya, juga merupakan tempat aktivitas politik yang intens.

Kaisar akan bertemu dengan para penasihat terdekatnya untuk membahas masalah-masalah negara, membuat keputusan penting, dan menyusun strategi tanggapan terhadap masalah-masalah domestik dan domestik. luar negeri.

Para kasim istana, yang awalnya menjalankan peran domestik, secara bertahap memperoleh kekuasaan politik yang signifikan. Mereka sering kali mempengaruhi keputusan kekaisaran dan politik istana.

Rancangan Kota Terlarang mencerminkan dan menegakkan hierarki politik. Poros tengah diperuntukkan bagi kaisar saja, memperkuat atasannya status. Lapisan gerbang dan dinding melambangkan tingkat birokrasi yang harus dilalui seseorang untuk mencapai kaisar, menekankan eksklusivitas dan sentralisasi kekuasaan Kekaisaran Tiongkok.