Sejarah Dunia: Selisik Pengaruh Peradaban Mesir Kuno di Yunani

By Sysilia Tanhati, Senin, 25 Desember 2023 | 14:00 WIB
Yunani kuno sering dianggap sebagai tempat lahirnya peradaban. Namun bila dilihat lebih jauh, peradaban Mesir kuno ternyata memberikan pengaruh terhadap seni, agama, filsafat, dan mitologi Yunani kuno. (Nina M. Davies)

Misalnya, mereka memperhatikan bagaimana bintang Sirius akan terbit pada saat yang sama dengan dimulainya banjir tahunan di Sungai Nil. Kemunculan pertama bintang tersebut di langit terjadi setiap 365 hari.

Orang Mesir kuno mengembangkan sistem pencatatan hari yang revolusioner pada saat itu. Mereka adalah salah satu peradaban pertama yang memperhatikan hubungan antara pergerakan bintang dan benda langit lainnya serta perubahan musim. ( Metropolitan Museum of Art)

Kalender Yunani awal pada dasarnya sama dengan kalender Mesir. Mereka bahkan berutang budi kepada Mesir atas penemuan metode pencatatan waktu yang paling umum, clepsydra atau jam air. Jam bayangan atau jam matahari jauh lebih dapat diandalkan, namun orang Yunani menganggap clepsydra lebih praktis karena dapat diangkut.

Perbedaan utama antara kalender Yunani dan Mesir adalah fakta bahwa orang Yunani mengidentifikasi bulan dengan dewa tertentu.

Seni: patung dan posenya

Di kalangan sejarawan seni, sudah menjadi praktik umum untuk membedakan antara gaya seni Mesir yang naturalistis dan gaya seni Yunani yang lebih halus.

Namun, saat ini praktik tersebut diperdebatkan. Secara umum diterima bahwa seni Mesir tidak kalah dengan seni Yunani dan faktanya seni Yunani berutang banyak pada seni Yunani. Misalnya, patung pemuda monumental kuno yang dikenal sebagai kouroi (jamak dari kouros) menjadi bukti pengaruh Mesir.

“Tidak hanya dalam proporsi dan teknik yang digunakan tetapi juga dalam postur tubuh manusia,” ungkap Lesso lagi.

Patung laki-laki Mesir yang berdiri selalu menggambarkan individu yang berdiri dengan satu kaki ke depan. Hal ini menciptakan rasa dinamisme yang ditiru oleh orang Yunani dan disempurnakan dari generasi ke generasi.

Bangsa Yunani kuno akhirnya mengembangkan varian postur mereka sendiri yang dikenal sebagai contrapposto. Postur ini melibatkan individu yang menyandarkan berat badannya pada salah satu kaki, sementara kaki lainnya tetap ditekuk dan bebas. Karena ketegangan otot-otot yang berbeda di setiap kaki, hal ini memaksa para seniman Yunani untuk mempelajari anatomi manusia.

Seniman Yunani kemudian membuat patung-patung Yunani klasik memiliki tampilan dinamisme dan emosi. Harus diakui, patung-patung karya seniman Yunani kuno masih memukau orang di seluruh dunia hingga saat ini.

Astrologi: lahirnya rasi bintang dalam sejarah dunia