Mungkinkah Atlantis dalam Mitologi Yunani Berasal dari Kisah Nyata?

By Ricky Jenihansen, Jumat, 22 Desember 2023 | 11:00 WIB
Atlantis yang terkenal dalam mitologi Yunani diyakini berasal dari kisah nyata. (Creative Commons)

Nationalgeographic.co.id—Atlantis yang terkenal dalam mitologi Yunani telah menyibukkan para peneliti selama berabad-abad dalam pencarian tanpa batas. Pencarian Atlantis, peradaban yang perkasa telah menempatkan kemungkinan bahwa Atlantis berasal dari kisah nyata.

Ada yang meyakininya berada di Laut Aegea, ada yang di Laut Tyrrhenian, dan ada pula yang di Samudera Atlantik. Namun menurut rincian yang disajikan dalam kisah paling awal dari mitologi Yunani, mungkinkah Atlantis adalah kisah nyata?

Mungkin satu-satunya petunjuk yang paling banyak dibicarakan dan kontroversial mengenai lokasi Atlantis adalah deskripsi Plato tentang lokasinya di luar Pilar Hercules.

Ini sepertinya merupakan detail geografis yang sangat membantu. Namun masalahnya, dimanakah Pilar Hercules itu?

Secara tradisional, Pilar Hercules dalam mitologi Yunani ditempatkan di Selat Gibraltar. Kadang-kadang diidentikkan dengan dua gunung di kedua sisi selat itu.

Sedangkan di waktu lain mereka diartikan sebagai dua pilar literal di Semenanjung Iberia. Bagaimanapun, Atlantis yang terletak di luar Pilar Hercules berarti bahwa ia pasti berada di Samudera Atlantik.

Faktanya, pulau Atlantis diduga terletak ‘di depan selat yang disebut Pilar Heracles.’ Oleh karena itu, ini akan menempatkan Atlantis di Samudera Atlantik tetapi dekat pintu masuk ke Mediterania.

Meskipun hal ini tampaknya cukup mudah untuk diyakini sebagai kisah nyata, tapi sebenarnya ada beberapa masalah besar.

Salah satu alasannya adalah adanya bukti yang jelas bahwa orang Yunani kadang-kadang menerapkan ungkapan 'Pilar Hercules' ke lokasi lain. Misalnya, terkadang mereka menggunakannya untuk menyebut pintu masuk Laut Hitam.

Faktanya, analisis terhadap semua bukti yang ada menunjukkan bahwa orang Yunani menggunakan ‘Pilar Hercules’ untuk merujuk pada batas geografis.

Kadang-kadang, batasan yang dimaksud adalah batasan pengetahuan geografis Yunani pada saat itu.

Mengingat bukti yang jelas bahwa terdapat ‘Pilar Hercules’ di sebelah timur dan barat, masuk akal jika ungkapan ini mungkin juga digunakan untuk merujuk pada batas utara dan selatan.

Berdasarkan bukti ini dan bukti lainnya, beberapa pakar berpendapat bahwa kedua tanjung di kedua sisi Teluk Laconia juga merupakan ‘Pilar Hercules’. Itu karena keduanya menandai batas selatan wilayah Yunani.

Dengan mengingat hal ini, kita tidak perlu menyimpulkan bahwa Atlantis terletak di sebelah barat Laut Tengah. Sebaliknya, mungkin saja lokasinya berada di Laut Hitam.

Alternatifnya, jika kita memandang Teluk Laconia sebagai Pilar Hercules dalam konteks ini, Atlantis pada dasarnya bisa saja terletak di mana saja di luar Yunani.

Atlantis, kota yang hilang menjadi mitos kuno menarik dan seringkali dikaitkan dengan Peradaban Minoa. (Wikimedia Commons)

Atlantis terletak relatif terhadap Mesir

Namun, ada masalah dengan asumsi bahwa Teluk Laconia menandai Pilar Hercules dalam konteks ini. Ada beberapa baris dari Plato yang secara jelas menunjukkan Pilar Hercules.

Pendeta Mesir yang menceritakan kisah Atlantis menganggap bangsanya sendiri terletak di dalam Pilar Hercules.

Misalnya, pendeta Mesir merujuk pada fakta bahwa Athena telah ‘dengan murah hati membebaskan kita semua yang tinggal di dalam pilar’.

Sekali lagi, ini menempatkan Mesir di dalam Pilar Hercules. Hal ini mendukung identifikasi tradisional Pilar Hercules dengan Selat Gibraltar.

Yang memperumit hal ini adalah fakta bahwa orang Mesir sendiri menyebut ‘pilar surga’ sebagai penanda arah mata angin.

Oleh karena itu, seiring cerita yang beredar di kalangan masyarakat Mesir, bisa jadi mereka salah mengira Pilar Heracles dengan Pilar Surga.

Oleh karena itu, tidak ada jaminan bahwa Mesir berada di dalam Pilar Hercules dalam cerita aslinya.

Atlantis terletak di laut AtlantikReferensi geografis lain dalam Atlantis sebagai kisah nyata adalah nama laut dimana Atlantis berada. Dalam catatan Plato, pendeta Mesir menyebutnya 'Laut Atlantik'.

Biasanya, terjemahan modern menggunakan istilah 'Samudera Atlantik', namun 'Laut Atlantik' lebih akurat.

Bagaimanapun, bisakah kita mengidentifikasi Laut Atlantik di mana Atlantis berada dengan Samudra Atlantik di zaman modern? Kenyataannya, tidaklah sesederhana itu.

Critias menjelaskan hal berikut mengenai anak-anak Poseidon:

“Yang tertua, yang merupakan raja pertama, dia beri nama Atlas, dan setelah dia seluruh pulau dan lautan disebut Atlantik.”

Menurut ini, putra Poseidon, Atlas, adalah raja pertama Atlantis. Nama pulau ini berasal langsung dari nama raja pertama ini. Namun yang menarik adalah nama laut tempat Atlantis berada.

Dengan kata lain, di laut mana pun Atlantis berada, menurut definisinya, itu adalah Laut Atlantik.

Oleh karena itu, referensi geografis yang tampaknya berguna ini mungkin tidak terlalu membantu.

Mungkin informasi geografis yang paling berguna tentang lokasi Atlantis hanyalah gambaran keseluruhannya.

Ilustrasi tenggelamnya Atlantis yang memesona, meskipun kebenarannya diragukan. (The Mirror/History Collection)

Perhatikan cara pendeta Mesir menggambarkan Atlantis dalam Timaeus:

“(Atlantis) adalah jalan menuju pulau-pulau lain, dan dari pulau ini Anda dapat melewati seluruh benua seberang yang mengelilingi lautan yang sebenarnya.”

Berdasarkan hal tersebut, pulau Atlantis rupanya merupakan awal dari jalur laut yang membawa para pelancong ke pulau-pulau lain (mungkin pulau-pulau yang lebih kecil).

Dan dari pulau-pulau ini, pelancong bisa mencapai ‘benua seberang yang dikelilingi lautan sejati’.

Kata yang diterjemahkan ‘lautan’ di sini sebenarnya adalah ‘pontos’. Kata ini sebenarnya tidak berarti 'lautan' sama sekali dalam pengertian bahasa Inggris modern.

Orang Yunani kuno sering menggunakannya untuk menyebut Mediterania. Hal ini menunjukkan dengan kuat bahwa Atlantis seharusnya terletak di Mediterania.

Jika Plato benar-benar bermaksud menempatkannya di luar Mediterania, dia pasti akan menempatkannya di perairan yang disebut Okeanos.

Deskripsi Plato tentang lokasi AtlantisRincian Atlantis yang diberikan oleh Plato dengan kuat menunjukkan bahwa dia benar-benar menggambarkan Kreta.

Sekitar 1000 tahun sebelum masa Plato, Kreta telah menjadi pusat peradaban Minoa dalam mitologi Yunani. Itu adalah pusat perdagangan internasional. Wisatawan akan pergi dari Kreta ke pulau-pulau di Laut Aegea, seperti Thera.

Dari pulau-pulau tersebut, pelancong akan melanjutkan perjalanan ke sekitar benua Eurasia. Bersama dengan Afrika, benua ini membentuk satu daratan berkelanjutan yang mengelilingi seluruh Mediterania.

Hal ini persis seperti apa yang dijelaskan Plato. Memang benar bahwa Plato juga menyebut Atlantis sebagai ‘lebih besar dari gabungan Libya dan Asia’.

Namun, daratan seperti itu harus berada di luar Mediterania. Fakta bahwa Atlantis tidak ditempatkan di perairan yang disebut 'Okeanus' menunjukkan bahwa hal ini tidak benar.

Mengingat kemiripan yang sangat erat antara kata Yunani kuno untuk ‘lebih besar’ dan ‘di antara’, kemungkinan besar catatan asli mengatakan bahwa Atlantis berada ‘di antara Libya dan Asia’ (yaitu, Asia Kecil, atau Anatolia).

Sekali lagi, ini jelas menunjukkan Kreta sebagai lokasi yang dituju. Berbagai detail lain mengenai kisah Atlantis cocok dengan peradaban Minoa yang berpusat di Kreta.

Ini bahkan termasuk waktu terjadinya perang dan kehancuran. Hal ini membuat kemungkinan besar bahwa tulisan Plato benar-benar berasal dari peradaban tersebut.

Jadi, jika kisah Atlantis memang berasal dari kisah nyata. Kemungkinan besar, kehancuran Atlantis yang legendaris berasal dari catatan yang menyimpang tentang letusan Santorini.