Socrates dan Konfusius: Filosofi yang Serupa, Dunia yang Berbeda

By Tri Wahyu Prasetyo, Rabu, 10 Januari 2024 | 15:00 WIB
Socrates, filsuf Yunani kuno berpengaruh dalam sejarah dunia di akhir kehidupannya begitu tragis. (Wikimedia Commons)

Dia menolak untuk meninggalkan komitmennya dalam mencari kebijaksanaan. Hal inilah yang pada akhirnya berujung pada kematiannya. Konfusius juga berkomitmen pada keyakinan moralnya dan berdiri teguh untuk apa yang dia yakini.

Persamaan lain antara Socrates dan Konfusius adalah bahwa kedua filsuf ini tidak mendiskriminasi siapa pun karena status atau kekayaan mereka. Mereka siap untuk mengajar siapa saja yang memiliki kemampuan.

Filosofi pendidikan Socrates dan Konfusius bertujuan untuk memuliakan dan memanusiakan karakter penguasa dengan melahirkan pemimpin yang bijaksana dan berbudi luhur.

Legasi Socrates dan Konfusius

Buku Michael Schuman tentang pemikiran Konfusius. (MICHAEL SCHUMAN)

Ide-ide pendidikan Socrates sering diadopsi di berbagai institusi pendidikan untuk mendorong pemikiran kritis siswa.

Dialog antara guru dan murid, yang dipenuhi oleh pertanyaan-pertanyaan, mengeksplorasi keyakinan-keyakinan mendasar yang membentuk pandangan dan opini murid.

Sementara itu, Konfusianisme sedang menikmati kebangkitan kembali di Tiongkok dan juga mendapatkan perhatian internasional. Kebangkitan ini dimulai dari kalangan akademisi dan secara bertahap menyebar ke kalangan pemimpin dan masyarakat. 

“Sejak tahun 2004, pemerintah Tiongkok telah mendirikan lebih dari tiga ratus Institut Konfusianisme di seluruh dunia,” jelas Philip.