Nationalgeographic.co.id—Sejak lama, buku sejarah kerap kali dihias dengan hegemoni kekuasaan yang cenderung patriarkis. Jarang ada bagian dalam sejarah yang lebih menarik daripada kronik Tiongkok kuno.
Kronik Tiongkok kuno selalu menghadirkan sisi yang tak terduga dalam bagian sejarah dunia. Bisa dikatakan, bahwa sejarah Tiongkok adalah perbendaharaan nyata yang penuh dengan kisah-kisah menawan.
Salah satu kisah paling unik dan melegenda yang berasal dari sejarah Tiongkok adalah kisah tentang Wu Zetian. Ia adalah kaisar wanita pertama dan satu-satunya dalam sejarah Tiongkok yang menggemparkan sejarah dunia. Pasalnya, ia semula adalah seorang selir!
"Dengan salah satu biografi paling kejam dan tanpa kompromi, Wu Zetian terus memikat para sejarawan dunia hingga saat ini," tulis Aleksa Vučković kepada Ancient Origins dalam artikel berjudul The Reign of Wu Zetian: From Concubine to Empress to Emperor!, terbitan 17 Agustus 2019.
Wu Zetian tanpa henti untuk mencapai tujuannya demi memenuhi ambisinya, wanita berpengaruh ini mengisi hidupnya dengan satu hal—rasa haus yang tak kenal lelah akan kekuasaan dan pengaruh.
Kehidupan dan pemerintahannya dirancang untuk membentuk kembali sejarah Tiongkok dan menemukan kembali standar masyarakat Tiongkok kuno. Dan ambisi inilah yang membuat kisahnya begitu unik.
Latar Belakang Hidup Wu Zetian
Wu Zhao—nama kecil Wu Zetian—lahir pada 17 Februari 624 di Lizhou atau Wenshui, di Tiongkok. Ia lahir di antara keluarga bangsawan yang agak kaya. Ayahnya, Wu Shìyuē, memperoleh kekayaannya melalui bisnis kayu, menjadi kaya meski kurang berpengaruh.
"Ibunya juga merupakan anggota keluarga yang berkuasa pada masa itu—keluarga Yang," imbuh Aleksa. Berkat pengaruh kedua orang tuanya, mereka kenal dekat dengan Li Yuan, seorang bangsawan yang kelak mengubah alur hidup Wu Zhao.
Tak berapa lama, Li Yuan kemudian menggulingkan kaisar dan memastikan dirinya berkuasa atas Dinasti Tang sebagai kaisar. Mereka menjadi kerabat dekat sampai Li Yuan dikenal sebagai Kaisar Gaozu.
Pada saat berusia 14 tahun, Wu Zhao dikirim ke istana Kekaisaran Tang, di mana dia akan menjadi selir kekaisaran dari Kaisar Taizong, yang merupakan putra dari Li Yuan atau Kaisar Gaozu.
Seorang selir sebenarnya adalah 'istri rendahan.' Namun, Wu tetap menikmati banyak keuntungan dan melanjutkan pendidikannya lebih tinggi lagi. Akhirnya ia naik ke pangkat cairen atau menyandang predikat 'berbakat'.