Pahlawan populer ini mengejar petualangan fantastis dan melambangkan kualitas ideal seperti ketekunan. Misalnya, dua belas kerja Hercules, atau kesetiaan pada Penelope yang menunggu dengan setia kembalinya Odysseus.
Pahlawan juga menambah prestise suatu kota dengan dikreditkan sebagai pendirinya, misalnya Theseus untuk Athena, Perseus untuk Mycenae, atau Kadmus untuk Thebes.
Para pahlawan dan peristiwa seperti Perang Troya juga mewakili kisah nyata dari masa keemasan masa lalu. Ketika manusia lebih besar dan hidup lebih mudah.
Pahlawan kemudian menjadi teladan yang patut dicita-citakan, dan dengan melakukan perbuatan besar, keabadian tertentu dapat dicapai.
Baik secara mutlak (seperti dalam kasus Hercules) atau melalui peringatan dalam mitos dan tradisi.
Sebaliknya, banyak tokoh mitologi yang mewakili sifat-sifat yang harus dihindari dan kisah sedih mereka menggambarkan bahaya perilaku buruk.
Raja Midas, misalnya, dikabulkan keinginannya agar segala sesuatu yang disentuhnya berubah menjadi emas.
Namun ketika ia mengetahui bahwa itu termasuk makanan dan minuman, ketamakannya hampir mengakibatkan kematiannya karena kelaparan dan kehausan.
Mitologi Yunani lainnya, Narcissus melambangkan bahaya kesombongan setelah pemuda malang itu jatuh cinta pada bayangannya sendiri dan kehilangan keinginan untuk hidup.
Terakhir, kisah Croesus memperingatkan bahwa kekayaan yang melimpah tidak dapat menjamin kebahagiaan.
Ketika Raja yang sangat kaya itu salah menafsirkan ramalan Delphic dan kehilangan kerajaannya ke Persia.