Angin barat dikatakan memiliki banyak istri yang berbeda dalam beberapa cerita di mitologi Yunani. Ia menikah dengan Iris, dewi pelangi dan utusan para dewa. Sebagai seorang pembawa pesan, Iris bertanggung jawab untuk menyampaikan doa kepada suaminya. “Beberapa di antaranya dilakukan setelah momen-momen penting dalam cerita-cerita Yunani kuno yang terkenal,” tulis Harrison W. Mark dalam World History Encyclopedia.
Dialah yang menyampaikan doa Achilles kepada Zephyrus dan Boreas untuk menyalakan tumpukan kayu pemakaman Patroclus. Dia juga orang yang didoakan Ariadne setelah ditinggalkan di Pulau Naxos oleh Theseus. Dalam doanya, Ariadne menegur Zephyrus di depan istrinya, marah pada angin barat karena membantu Theseus meninggalkannya. “Jika Zephyros menyiksaku, beri tahu Iris pengantin wanita Zephyros dan ibu Pothos, untuk melihat Ariadne dianiaya.”
Zephyrus dan Iris memiliki seorang putra bernama Pothos. Pothos adalah salah satu dari Erotes, sekelompok dewa bersayap yang berkaitan dengan cinta. Mereka sering digambarkan sebagai bagian dari rombongan Aphrodite.
Eros, dewa cinta dan hasrat, juga merupakan putra Zephyrus dan Iris. Namun sebagian besar sumber lain menyebut Aphrodite dan Ares sebagai orang tua Eros.
Zephyrus juga jatuh cinta dengan bidadari Chloris. Sang dewa angin barat memenangkan cintanya setelah bersaing dengan Boreas. Setelah itu, dia menculik dan menikahinya. Setelah pernikahan mereka, Chlorismenjadi dewi bunga, yang dikenal sebagai Flora dalam tradisi Romawi. Chloris melahirkan seorang putra bagi Zephyrus, Karpos, yang namanya berarti buah.
Dengan harpy Podarge, Zephyrus adalah ayah dari Balius dan Xanthus, dua kuda abadi. Kuda-kuda tersebut diberikan sebagai hadiah pernikahan kepada Raja Peleus saat perayaan pernikahannya dengan bidadari laut Thetis. Peleus kemudian memberikan kuda-kuda itu kepada putranya, Achilles, yang menggunakannya untuk menarik keretanya selama Perang Troya.
Kuda-kuda tampil baik dalam pertempuran, berlari mengikuti kecepatan angin. Patroclus, rekan Achilles, akan memberi makan dan merawat mereka. Beberapa orang mengatakan bahwa hanya Patroclus yang dapat mengendalikan kuda sepenuhnya. Dalam Iliad disebutkan bagaimana, setelah Patroclus terbunuh, Balius dan Xanthus berdiri tak bergerak di tepi pertempuran dan menangis.
Meskipun ia hanya dewa kecil, Zephyrus mempunyai peran penting dalam mitologi Yunani kuno. Sebagai angin barat dan pembawa musim semi, dia dipandang baik dan banyak orang menantikan kedatangannya. Sebagai kekuatan alam, Zephyrus dan saudara-saudaranya bertahan dalam bentuk seni, sastra, dan angin itu sendiri.