Menilik Praktik Mengajar Aristoteles, Filsuf Berpengaruh Sejarah Dunia

By Hanny Nur Fadhilah, Minggu, 31 Desember 2023 | 16:00 WIB
Praktik mengajar Aristoteles dalam sejarah Yunani kuno masih berpengaruh hingga di zaman modern. (Met Museum)

Nationalgeographic.co.id—Dalam sejarah dunia, Aristoteles adalah filsuf Yunani kuno terkenal yang sangat mempengaruhi dunia filsafat, sains, dan logika. Ia dianggap sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah pemikiran Barat. 

Karya-karyanya sangat penting dalam mengembangkan metafisika , etika, politik, biologi dan estetika dalam sejarah dunia. Selain itu, ia terkenal menulis tentang topik-topik seperti filsafat alam, logika, dan retorika yang dipelajari secara ekstensif oleh banyak filsuf kemudian.

Aristoteles lahir pada tahun 384 SM di keluarga seorang dokter, yang mungkin menjadi alasan mengapa karya-karyanya di masa depan juga berfokus pada fisiologi dan anatomi. Pada usia 15, ia menjadi yatim piatu, dan pamannya, yang mengasuh anak laki-laki itu, bercerita tentang guru yang sudah terkenal pada saat itu— Plato di Athena.

Pada usia 18 tahun, Aristoteles secara mandiri mencapai Athena dan memasuki akademi Plato, yang telah menjadi pengagumnya selama tiga tahun. Karena bakat dan keberhasilannya dalam kegiatan ilmiah, Aristoteles diberi posisi mengajar di akademi.

Pada tahun 347 SM, setelah kematian Plato, Aristoteles pindah ke kota Assos. Lima tahun kemudian, Raja Makedonia Philip mengundang filsuf tersebut untuk mendidik putranya Alexander.

Philip meninggal pada tahun 339 SM. Ahli warisnya tidak lagi membutuhkan pelajaran, sehingga Aristoteles kembali ke Athena, yang sekarang menjadi sarjana populer dan terkenal.

Dari segi kontribusi, Aristoteles memainkan peran penting dalam mengembangkan zoologi dan anatomi melalui berbagai metode penelitian. Dia memperoleh pengakuan atas kontribusinya yang luar biasa pada bidang-bidang seperti zoologi dengan menciptakan sistem klasifikasi hewan yang memperhitungkan ciri-ciri fisik dan kebiasaan. 

Selain menerima pujian karena telah merevolusi taktik militer pada saat itu dalam sejarah dunia, prestasi luar biasa lainnya yang dicapai Aristoteles adalah mewariskan pengetahuan ini kepada Alexander Agung. Kontribusinya terhadap strategi militer telah dipuji sepanjang waktu, sehingga ia dikenal sebagai ahli strategi yang brilian.

Aristoteles Murid Plato

Aristoteles, seorang filsuf Yunani kuno terkenal berpengaruh dalam sejarah dunia. (Wikimedia Commons)

Satu fakta penting yang telah disebutkan adalah bahwa Aristoteles adalah murid Plato dan secara luas dianggap sebagai muridnya yang paling termasyhur.

Plato adalah seorang filsuf Yunani kuno yang merupakan salah satu pemikir terkemuka dalam filsafat Barat, meletakkan dasar bagi banyak bidang seperti epistemologi, metafisika, dan teori politik melalui berbagai dialog dan karya lainnya.

Saat belajar di Akademi yang berbasis di Athena kuno, Aristoteles tumbuh secara intelektual di bawah bimbingan pendirinya, Plato. Hal ini mengukuhkan statusnya sebagai salah satu tempat studi lanjutan terkemuka di zaman kuno.

Kombinasi pendidikan Aristoteles di bawah bimbingan Plato dan penelitian pribadinya menjadikannya tokoh kunci dalam filsafat karena pendekatannya yang logis namun kreatif terhadap argumen dan penalaran.

Tulisannya sangat mendasar dalam pembentukan pemikiran tradisional hingga zaman modern, menjadikannya salah satu pemikir paling berpengaruh yang pernah dikenal. 

Aristoteles merupakan tokoh pionir dalam pengembangan penalaran ilmiah. Dengan menggabungkan pengetahuannya yang mendalam tentang filsafat, biologi dan fisika—dia meletakkan dasar bagi sains modern dengan menganjurkan observasi empiris, pengujian, dan eksperimen untuk menarik kesimpulan yang bermakna. 

Sementara para filsuf lain cenderung memperoleh penjelasan dari keyakinan agama atau sumber resmi, ia menonjol karena penekanan pada kemampuan analitisnya yang dilengkapi dengan wawasan sebab-akibat.

Misalnya, Aristoteles mendalilkan fenomena alam, termasuk perilaku benda jatuh dan sebaran spesies di alam. Hal ini kemudian menjadi konsep dasar fisika klasik.

Untuk mendokumentasikan perilaku hewan dan menganalisis anatomi, Aristoteles menghasilkan banyak tulisan tentang biologi untuk dipelajari oleh generasi mendatang.

Dengan pengamatan cermat, ia menyimpulkan bahwa setiap organisme hidup terdiri dari unsur-unsur penyusun yang setara. Hal ini berfungsi sebagai gagasan pendahuluan di balik gagasan masa kini mengenai evolusi dan genetika.

Pendekatan metodis Aristoteles terhadap pemahaman alam meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam pemikiran manusia.

Penalaran ilmiah telah merevolusi cara kita memahami dan berinteraksi dengan lingkungan kita; mulai dari kemajuan di bidang kedokteran hingga eksplorasi ruang angkasa, namun pendekatan Aristoteles terhadap pemecahan masalah mempunyai warisan yang bertahan lama. 

Gaya Mengajar Aristoteles

Pedagogi Aristoteles menekankan penggunaan metode Socrates untuk merangsang dialog, pembangkitan ide, berbagi pendapat, dan pembuatan kesimpulan. Metode tersebut berfokus pada dialog antara guru dan siswa untuk menghasilkan ide-ide baru, mengemukakan pendapat dan mencapai kesimpulan.

Hal ini dilakukan dengan memulai dengan masalah atau premis tertentu dan kemudian mempertanyakannya, dengan setiap siswa mempertimbangkan solusi alternatif atau interpretasi alternatif. 

Misalnya, ketika mengajar, Aristoteles mungkin bertanya kepada murid-muridnya: “Jika kita berasumsi bahwa semua manusia fana, apa implikasinya terhadap pemahaman kita tentang Socrates?”

Kemudian, melalui pertanyaan lebih lanjut, ia akan mengarahkan murid-muridnya untuk menyimpulkan bahwa Socrates adalah makhluk fana.

Dengan cara ini, metode Socrates memungkinkan pembelajaran yang lebih mendalam melalui partisipasi aktif dan wacana baik dari guru maupun siswa.

Dengan memprioritaskan logika dibandingkan sumber informasi tradisional seperti doktrin atau adat istiadat ketika mengambil kesimpulan, Aristoteles secara efektif membentuk gerakan filosofis selanjutnya. 

Pengaruh ini bahkan meluas berabad-abad kemudian dan masih diajarkan di sekolah, universitas hingga saat ini.