Agrippina: Pernikahan Politik Kekaisaran Romawi, Mati Dibunuh Anaknya

By Hanny Nur Fadhilah, Rabu, 3 Januari 2024 | 11:00 WIB
Agrippina Muda permaisuri Kekaisaran Romawi kuno yang dibunuh oleh anaknya sendiri, kaisar Nero. (The Collector)

Ketika Nero naik takhta pada tahun 54 M, Agrippina berharap dapat mempertahankan pengaruh yang signifikan terhadap kaisar muda tersebut, membimbing keputusannya dan membentuk kebijakan kekaisaran.

Namun, ketika Nero semakin dewasa dan mulai menegaskan otoritasnya sendiri, ketegangan di antara keduanya meningkat.

Kaisar muda berusaha menjauhkan diri dari kendali ibunya. Dia semakin mengesampingkan ibunya dari keputusan politik dan mengelilingi dirinya dengan penasihat yang sering berselisih dengan Agrippina.

Keretakan antara ibu dan anak semakin terasa seiring berjalannya waktu. Pada tahun 55 M, hanya setahun setelah pemerintahan Nero, Agrippina telah disingkirkan dari istana kekaisaran.

Masalah mencapai puncaknya pada tahun 59 M ketika Nero memutuskan untuk melenyapkan Agrippina. Kisah pembunuhannya beragam dan dramatis, dengan cerita tentang plot yang gagal dan skema yang rumit.

Salah satu cerita paling terkenal menunjukkan bahwa Nero awalnya berusaha menenggelamkan Agrippina dengan merancang perahu yang bisa dilipat.

Ketika rencana ini gagal dan Agrippina selamat, Nero mencari cara lain. Dia akhirnya dibunuh di vilanya di Misenum.

Kematian Agrippina menandai akhir dari perjalanannya yang penuh gejolak melalui lanskap politik Kekaisaran Romawi yang berbahaya.

Ambisi, kecerdasan, dan ketahanannya telah membawanya ke eselon tertinggi kekaisaran, namun kejatuhannya dipicu oleh orang yang telah ia tingkatkan dengan susah payah, putranya sendiri.