Mengulik Sejarah Dunia, Praktik Kuno Pengorbanan Anak di Kartago

By Hanny Nur Fadhilah, Kamis, 4 Januari 2024 | 18:00 WIB
Dalam catatan sejarah dunia, terdapat praktik kontroversial pengorbanan anak di Kartago. (Archaelogy Magazine)

Inti dari upacara ini adalah tindakan mempersembahkan anak kepada para dewa, terutama kepada Tanit, dewi utama Kartago yang sering dikaitkan dengan kesuburan dan bulan serta Ba'al Hammon, yang dianggap sebagai dewa utama dan sering dikaitkan dengan matahari dan langit. 

Tophet sebagai kawasan suci tempat ritual ini berlangsung diyakini berasal dari kata Ibrani yang berarti "perapian" atau "tempat pemanggangan".

Hal ini menunjukkan metode pengorbanan, anak-anak kemungkinan besar dibakar sebagai persembahan. Daerah Tophet dipilih dengan cermat, seringkali terletak di pinggiran kota atau di daerah terpencil, menekankan kesucian dan eksklusivitas ritual.

Saat memasuki Tophet, orang akan menemukan stelae, monumen batu, banyak di antaranya memuat prasasti yang didedikasikan untuk para dewa.

Prasasti ini sering kali berisi kalimat-kalimat yang dirumuskan, memohon berkah dari para dewa atau mengungkapkan rasa syukur.

Upacara dimulai dengan doa, nyanyian pujian, dan mungkin tarian, dipimpin oleh imam Kartago. Anak itu, yang mengenakan pakaian upacara khusus, kemudian akan ditempatkan di altar yang ditinggikan. 

Dipercaya bahwa tumpukan kayu dinyalakan di bawah altar, dan saat nyala api membesar, anak tersebut akan dilalap api. Abu dan sisa-sisanya kemudian dikumpulkan, ditempatkan di guci khusus, dan dikuburkan di dalam Tophet.

Dalam beberapa kasus, pengorbanan hewan, khususnya domba atau kambing muda, disertai atau bahkan mungkin menggantikan persembahan manusia.

Meskipun alasan sebenarnya dari pengorbanan ini masih menjadi topik perdebatan. Beberapa ahli percaya bahwa pengorbanan tersebut dilakukan pada saat krisis, seperti kekeringan, perang, atau kerusuhan masyarakat, untuk menenangkan para dewa dan meminta bantuan mereka.

Yang lain berpendapat bahwa itu adalah peristiwa kalender biasa yang menandai waktu-waktu penting dalam kalender keagamaan Kartago.

Bukti pengorbanan anak di Kartago adalah situs arkeologi yang dikenal dengan Tophet. Lokasi ini adalah tempat perlindungan khusus yang terletak di pinggiran Kartago dan pemukiman Fenisia dan Punisia lainnya, terutama di Tunisia dan Sardinia modern.

Tophet berisi guci berisi sisa-sisa bayi yang dikremasi, dan dalam beberapa kasus, hewan. Di samping guci-guci ini terdapat stelae, lempengan batu, sering kali bertuliskan prasasti pengabdian kepada para dewa, khususnya kepada Tanit dan Ba'al Hammon, dewa utama jajaran dewa Kartago.