Mengulik Sejarah Dunia, Praktik Kuno Pengorbanan Anak di Kartago

By Hanny Nur Fadhilah, Kamis, 4 Januari 2024 | 18:00 WIB
Dalam catatan sejarah dunia, terdapat praktik kontroversial pengorbanan anak di Kartago. (Archaelogy Magazine)

Tulisan-tulisan kuno, terutama karya sejarawan Yunani dan Romawi, memberikan bukti lain. Penulis seperti Diodorus Siculus dan Tertullian menulis kisah tentang orang Kartago yang mengorbankan anak-anak mereka dengan membakar mereka hidup-hidup sebagai persembahan kepada dewa-dewa mereka.

Penggalian baru-baru ini di Tophet utama Carthage, yang terletak di lingkungan Salammbo, telah menambah pemahaman kita.

Banyaknya jumlah guci dan konsistensi usia jenazah menunjukkan adanya praktik ritual. Beberapa jenazah menunjukkan tanda-tanda trauma pra-mortem, yang mengisyaratkan kemungkinan kematian sebagai korban. 

Banyak sejarawan kuno, terutama yang berasal dari tradisi Yunani dan Romawi, menulis tentang dugaan praktik orang Kartago yang mengorbankan anak-anak mereka. 

Kisah-kisah ini sering kali menggambarkan orang Kartago secara negatif, menggambarkan mereka sebagai orang barbar dan sangat kontras dengan orang Yunani dan Romawi yang "beradab".

Mengingat sejarah permusuhan, terutama antara Roma dan Kartago, ada kekhawatiran yang sah bahwa laporan ini mungkin dilebih-lebihkan atau bahkan dibuat-buat untuk memfitnah orang Kartago.

Potensi bias dalam tulisan-tulisan ini telah menyebabkan beberapa sarjana modern mempertanyakan keandalannya dalam catatan sejarah dunia.

Bukti arkeologis dalam catatan sejarah dunia terutama dari suku Tophet, telah menjadi pusat perdebatan. Meskipun keberadaan sisa-sisa bayi dan prasasti tampaknya menunjukkan praktik ritual, beberapa pakar berpendapat bahwa situs-situs tersebut mungkin sekadar tempat pemakaman anak-anak yang meninggal karena sebab alamiah.

Tingginya angka kematian bayi pada zaman dahulu mungkin menjadi penyebab banyaknya sisa-sisa bayi. Selain itu, keberadaan sisa-sisa hewan di beberapa guci telah memunculkan teori bahwa hewan sering kali dijadikan pengganti pengorbanan manusia, atau bahwa Tophets adalah tempat pemakaman campuran bagi manusia dan hewan.