Nationalgeographic.co.id - Kekaisaran Babilonia Lama, dalam sejarah Mesopotamia kuno, merupakan salah satu peradaban manusia tertua yang maju. Pendiri pertamanya adalah Sumu-abum yang berkuasa antara 1894 dan 1881 SM.
Meski demikian, kejayaan kekaisaran kuno ini terjadi di bawah pemerintahan Hammurabi (memerintah 1792 hingga 1750 SM). Perkembangan yang dilakukannya sangat pesat dalam aspek kehidupan sosial, hukum, dan tata kelola negara yang berlaku pada masa-masa selanjutnya, bahkan setelah Kekaisaran Babilonia Lama runtuh.
Yang membuatnya menjadi masa pesat Kekaisaran Babilonia Lama dalam sejarah Mesopotamia adanya berbagai puluhan tablet prasasti bertulis huruf paku. Di sana disebutkan bagaimana tata kehidupan peradaban kuno di Mesopotamia.
Hammurabi juga membuat perarturan yang disebut "kode" Hammurabi. Inilah landasan tata negara dan kehidupan yang berlaku pada masanya.
Kehidupan sosial dan keagamaan kehidupan sejarah Mesopotamia
Dalam kehidupan sosial di Kekaisaran Babilonia Lama, diperkirakan semasa Hammurabi berkuasa penduduknya membengkak. Menurut para sejarawan, meski tidak diketahui pasti populasi pada masanya, Hammurabi telah menyebabkan ledakan penduduk Babilonia, sehingga menjadi kota terbesar dalam sejarah Mesopotamia.
Masyarakat tinggal di pemukiman tertata rapi. Tidak jarang keluarga besar sering kali tinggal bersebelahan dengan sanak saudaranya. Kuburan anggota keluarga biasanya tersimpan di bawah halaman rumah penduduk kota Babilonia.
Secara arsitektur, rumah penduduk Babilonia memiliki lantai atap (rooftop). Sebagian besar kehidupan penduduk Babilonia mengisi kesehariannya di lantai atap. Hal itu disebabkan Kota Babilonia memiliki tembok kota dan fitur lantai atap di temboknya.
Fitur lantai atap diduga karena peradaban sejarah Mesopotamia hidup di lingkungan gurun pasir. Dengan adanya lantai atap, penduduk bisa mendapatkan angin sejuk yang bertiup dari gurun. Bagi kelas atas, lantai atap kerap ditambahkan dengan dinding untuk privasi dan memiliki punjung anggur untuk pasokan makanan sekaligus pelindung dari sinar matahari.
Kehidupan agama di Babilonia mengikuti peradaban sejarah Mesopotamia yang menyembah dewa dan dewi. Mereka memiliki dewa utama tertentu yang berlaku umum seperti Marduk, dewa pelindung Babilonia yang memiliki kuil menjulang.
Dewa utama lainnya adalah Ishtar, Enlil, Sin, dan Shamash. Masing-masing memiliki kuil dan patung pemujaan. Patung pemujaan ini hanya bisa dimasuki oleh para pendeta. Patung-patung itu harus diberi makan, sesajen seperti anggur, dan diberi perhiasan. Pada hari festival, patung para dewa terbesar akan diarak ke masyarakat.