Nationalgeographic.co.id – Karl Marx adalah seorang filsuf, penulis, ahli teori sosial, dan ekonom yang terkenal dalam sejarah dunia. Ia terkenal dengan teorinya tentang kapitalisme, sosialisme dan komunisme.
Karl Marx lahir pada tahun 1818 di Trier, Prusia. Kedua orang tuanya adalah seorang Yahudi. Ayahnya yang berprofesi sebagai pengacara sukses, berpindah agama ke Lutheranisme pada tahun 1816. Hal ini lantaran undang-undang kontemporer yang melarang orang Yahudi memasuki masyarakat kelas atas.
Karl muda dibaptis di gereja yang sama pada usia 6 tahun, tetapi kemudian menjadi seorang ateis.
Setelah satu tahun di Universitas Bonn, di mana Marx dipenjara karena mabuk dan berduel dengan mahasiswa lain. Orang tuanya khawatir hingga mendaftarkan putra mereka di Universitas Berlin, tempat ia belajar hukum dan filsafat.
Di sana ia diperkenalkan dengan filosofi mendiang profesor Berlin GWF Hegel dan bergabung dengan kelompok Hegelian Muda. Kelompol tersebut menantang institusi dan gagasan yang ada di semua bidang, termasuk agama, filsafat, etika, dan politik.
Setelah menerima gelarnya, Marx mulai menulis untuk surat kabar demokrasi liberal Rheinische Zeitung, dan ia menjadi editor surat kabar tersebut pada tahun 1842. Pemerintah Prusia melarang surat kabar tersebut karena dianggap terlalu radikal pada tahun berikutnya.
Hidup dalam Kemiskinan
Marx pindah ke Paris pada tahun 1843 bersama istrinya, Jenny von Westphalen. Di sana, dia bertemu dengan sesama emigran Jerman, Friedrich Engels. Kemudian mereka berkolaborasi untuk menulis dan menciptakan karya.
Jenny, yang berasal dari keluarga aristokrat Prusia, memberikan pengaruh besar dan dukungan teguh ke kehidupan Marx dalam catatan sejarah dunia. Meskipun ada tekanan dan tantangan masyarakat yang mereka hadapi akibat aktivitas revolusioner Marx.
Mereka memiliki tujuh anak, meskipun hanya tiga yang bertahan hingga dewasa – Jenny, Laura, dan Eleanor. Hilangnya anak-anak mereka, termasuk kematian putra mereka Edgar pada usia delapan tahun, menjadi sumber duka mendalam bagi Marx dan istrinya.
Ketidakstabilan keuangan selalu terjadi dalam kehidupan Marx, diperburuk oleh aktivitas politiknya dan seringnya dia diasingkan.
Setelah diusir dari berbagai negara Eropa, termasuk Perancis dan Belgia, Marx dan keluarganya menetap di London pada tahun 1849, di mana mereka hidup dalam kemiskinan selama bertahun-tahun.
Friedrich Engels, kolaborator dan teman dekat Marx, memberikan dukungan finansial padanya. Kehidupan pribadi Marx juga ditandai dengan kesehatannya yang memburuk. Terlepas dari tantangan-tantangan ini, Marx tetap berkomitmen pada pekerjaannya.
Teori Karl Marx
Semasa hidupnya, Karl Marx menulis dan menerbitkan buku-buku dengan banyak pamflet, artikel, dan esai. Dia sering ditemukan sedang menulis di ruang baca di British Museum London.
Mungkin karyanya yang paling terkenal adalah The Communist Manifesto. Karya ini merangkum teori Marx dan Engels tentang hakikat masyarakat dan politik dan merupakan upaya untuk menjelaskan tujuan Marxisme dan, kemudian, sosialisme.
Saat menulis Manifesto Komunis, Marx dan Engels menjelaskan bagaimana mereka menganggap kapitalisme tidak berkelanjutan dan bagaimana masyarakat kapitalis yang ada pada saat penulisan ini pada akhirnya akan digantikan oleh masyarakat sosialis.
Karya lainnya, Das Kapital atau Capital: A Critique of Political Economy adalah kritik kapitalisme yang terdiri dari tiga jilid yang lengkap dan komprehensif.
Dalam karya akademisnya, buku ini memaparkan teori-teori Marx tentang produksi komoditas, pasar tenaga kerja, pembagian kerja sosial dan pemahaman dasar tentang tingkat pengembalian bagi pemilik modal.
Marx meninggal sebelum jilid ketiga selesai. Saat ini, banyak gagasan dan kritik terhadap kapitalisme yang masih relevan, seperti munculnya perusahaan-perusahaan besar yang monopolistik, pengangguran yang terus-menerus serta pergulatan umum antara pekerja dan pengusaha.
Tahun-tahun Terakhir dan Kematian Marx
Kesehatannya terus memburuk selama dia menetap di London. Dalam catatan sejarah dunia, kesehatan Marx diperburuk dengan kematian istrinya pada bulan Desember 1881 dan putri sulungnya, Jenny Longuet, pada bulan Januari 1883.
Meski begitu, Marx tetap aktif secara intelektual hingga pada akhirnya meninggal dunia pada tanggal 14 Maret 1883, di London, pada usia 64 tahun dalam catatan sejarah dunia.
Kematiannya disebabkan oleh bronkitis dan radang selaput dada, kondisi yang telah ia perjuangkan selama beberapa tahun.
Kematian Marx ditangisi oleh kaum sosialis dan pekerja di seluruh dunia. Dia dimakamkan di Pemakaman Highgate di London.
Makamnya ditandai dengan monumen yang memuat patung patung Marx, telah menjadi tempat ziarah bagi mereka yang terinspirasi oleh ide-idenya dalam sejarah dunia.