Penemuan Manusia Piltdown, Jadi Kebohongan Terbesar Sejarah Dunia

By Hanny Nur Fadhilah, Senin, 8 Januari 2024 | 07:00 WIB
Ilustrasi para ilmuwan meneliti fosil Manusia Piltdown yang ditemukan oleh Charles Dawson dalam catatan sejarah dunia. (Public domain)

Dawson mengklaim bahwa tulang-tulang tersebut setidaknya berusia 500.000 tahun dan mewakili tahap transisi dalam evolusi manusia, di mana ukuran otak bertambah sementara rahang tetap primitif.

Penemuan ini dirayakan secara luas dan dengan cepat menjadi salah satu penemuan terpenting dalam sejarah evolusi manusia. 

Manusia Piltdown, demikian nama spesimen tersebut, menantang pandangan umum bahwa otak dan rahang telah berevolusi bersama pada manusia. Sebaliknya, hal ini tampaknya menunjukkan bahwa otak telah berevolusi terlebih dahulu, dan rahang telah tertinggal. 

Namun keraguan terhadap Manusia Piltdown mulai muncul pada tahun 1920-an dalam catatn sejarah dunia. Usia tulang-tulang tersebut dipertanyakan. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa mereka mungkin jauh lebih muda dari perkiraan semula.

Yang lain mengungkapkan bahwa rahang dan tengkoraknya tampaknya milik spesies hominid yang berbeda. Giginya telah diwarnai secara artifisial agar terlihat lebih tua.

Terlepas dari kritik tersebut, Manusia Piltdown terus dianggap sebagai bukti evolusi manusia selama beberapa dekade. Baru pada tahun 1950-an hoax tersebut akhirnya terungkap.

Pada tahun 1953, teknik penanggalan baru mengungkapkan bahwa tulang-tulang tersebut hanya berumur beberapa ratus tahun, bukan ratusan ribu.

Dua sistem penanggalan absolut digunakan untuk mengungkap tipuan Manusia Piltdown. Mereka disebut penanggalan fluor dan penanggalan radiokarbon. 

Penanggalan fluor adalah metode untuk menentukan usia relatif tulang dengan mengukur jumlah fluor yang dikandungnya. Semakin banyak fluor yang terkandung dalam suatu tulang, semakin lama tulang tersebut terkubur. 

Dalam kasus tulang Manusia Piltdown, penanggalan fluor menunjukkan bahwa tulang tersebut jauh lebih muda dari perkiraan sebelumnya, menunjukkan bahwa tulang tersebut bukanlah mata rantai yang hilang dalam evolusi manusia.

Penanggalan radiokarbon adalah teknik penanggalan absolut lainnya yang mengukur jumlah karbon-14 dalam suatu sampel untuk menentukan umurnya.

Metode ini digunakan untuk menentukan usia tulang rahang Manusia Piltdown, yang ditemukan jauh lebih muda dari tengkoraknya.