Sejarah Dunia: Tujuh Peradaban Kuno yang Memengaruhi Kita Saat Ini

By Utomo Priyambodo, Rabu, 10 Januari 2024 | 13:58 WIB
Colosseum peninggalan peradaban Romawi kuno. Banyak pengetahuan dan inovasi dari peradaban kuno yang masih memengaruhi kehidupan kita hari ini. (Chait Goli/Pexels)

5. Peradaban Maya Kuno (1000 SM hingga 1520 M)

Sekitar tahun 7000 SM, komunitas Mesoamerika mulai menanam jagung dan kacang-kacangan serta mengembangkan tempat tinggal permanen yang terkonsentrasi di wilayah tenggara Meksiko, Guatemala dan Belize, serta beberapa bagian di Honduras dan El Salvador. Mulai sekitar tahun 1000 SM, desa-desa ini digantikan oleh kota-kota kuno peradaban Maya, yang tersebar di sekitar kompleks administrasi dan upacara besar-besaran yang seolah-olah menyentuh bintang.

Suku Maya menganggap langit sangat menakjubkan. Mereka membangun observatorium besar dan membuat catatan pergerakan planet dengan sistem penulisan canggih yang menggabungkan karakter gambar dan fonetik.

Mereka juga membuat prediksi tentang posisi benda-benda langit yang nyata di masa depan. Faktanya, pemahaman orang Maya tentang pergerakan Venus, Mars, dan bulan menginspirasi sistem ketepatan waktu mereka yang terkenal.

Sistem ini menggabungkan kalender-kalender rumit yang saling terkait yang mengatur waktu aktivitas pertanian dan ritual keagamaan mereka agar bertepatan dengan pengaturan astronomi tertentu. Pikiran modern saat ini juga terpikat oleh kalender Maya, yang masih digunakan oleh banyak dari 6 juta keturunan Maya modern.

6. Yunani Kuno (1100 SM hingga 140 M)

Yunani kuno bukanlah peradaban pertama yang terbentuk di pantai terjal Mediterania, meskipun budaya mereka tidak diragukan lagi memiliki pengaruh yang besar. Sekitar tahun 7000 SM, permukiman pertanian muncul di Laut Aegea dan berkembang menjadi masyarakat termasuk masyarakat Minoa dan Mycenaean.

Faktanya, yang terakhir ini sangat mempengaruhi orang Yunani: Mereka mengembangkan bentuk pertama bahasa mereka dan menyembah beberapa dewa dan dewi yang pada akhirnya akan mengisi jajaran dewa Yunani, termasuk Zeus, Poseidon, dan Athena. Mereka juga mengilhami mitos-mitos terpenting Yunani kuno, termasuk kisah mereka tentang prajurit legendaris Mycenaean Achilles dan Odysseus dan aktivitas mereka dalam Perang Troya.

Pada tahun 1100 SM, peradaban Minoa dan Mycenaean runtuh, dan sekitar abad ke-8 SM, segelintir negara kota independen, termasuk Athena, Sparta dan Thebes, mulai mendominasi dunia Yunani. Meskipun negara-negara kota ini memiliki budaya yang berbeda, mereka memiliki bahasa, agama, dan minat terhadap inovasi yang sama.

Sementara penyair masyarakat seperti Homer dan Hesiod memelopori sastra Barat, para pemikir Yunani membuka jalan bagi pengobatan modern, matematika dan sains, dan menjadi pendukung pertama gagasan seperti atomisme dan heliosentrisme.

Tokoh-tokoh Yunani kuno–termasuk Socrates, Plato dan Aristoteles–jugalah yang mengembangkan filsafat Barat. Mungkin yang paling penting adalah budaya meletakkan dasar bagi demokrasi saat ini.

7. Romawi Kuno (750 SM hingga 470 M)

Meskipun Roma dimulai sebagai sebuah desa sederhana di sepanjang tepi Sungai Tiber di Semenanjung Italia sekitar tahun 750 SM, kota ini berkembang menjadi salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah, yang mencakup wilayah luas di Mediterania dan sekitarnya. Ketika mereka memperluas kekuasaan mereka, orang-orang Romawi sering kali mengambil alih ide-ide dan penemuan-penemuan orang-orang yang mereka temui.

Misalnya, mereka menyerap dewa-dewa dan ritual-ritual Yunani, Mesir, dan beberapa masyarakat lain untuk melengkapi panteon mereka sendiri. Mereka juga mengumpulkan dan mensistematisasikan pengetahuan dari seluruh dunia Mediterania dan menulis ensiklopedia paling awal yang masih ada.

Faktanya, Naturalis Historia karya Pliny the Elder mengklaim mengumpulkan 20.000 fakta dari berbagai budaya dan mencakup semua pengetahuan kuno tentang sejarah alam, seni, dan arsitektur.

Apropriasi Romawi bukannya tanpa kecerdasan, khususnya pada proyek-proyek konstruksi yang disponsori negara. Meskipun bangsa Romawi tidak menemukan jalan, lengkungan, atau saluran air, karya mereka terkenal karena kekokohan dan kekuatannya, dan beberapa masih beroperasi hingga saat ini.

Di samping kuil dan amfiteater—termasuk Pantheon dan Colosseum—yang masih berdiri berkat inovasi beton Romawi, konstruksinya membuktikan keterampilan para arsitek pada masa itu. Saat ini, mereka mengingatkan kita bahwa banyak penemuan mengesankan yang berakar pada masa lalu. Yang kuno belum tentu terbelakang, yang kuno bisa menciptakan hal tercanggih pada masanya, bahkan melampaui zamannya.