Sejarah Gladiator: Berawal dari Pengurbanan Manusia di Republik Romawi

By Sysilia Tanhati, Kamis, 11 Januari 2024 | 17:00 WIB
Pertarungan gladiator dianggap sebagai olahraga hiburan bagi orang-orang di Kekaisaran Romawi. Bagaimana asal-usulnya? ( Jean-Léon Gérôme/Phoenix Art Museum)

Thracia adalah suatu bangsa yang menduduki tempat yang sekarang disebut Bulgaria.

Tidak ada catatan tentang bagaimana pertarungan tersebut berlangsung. Namun, kemungkinan besar keenam budak malang yang dibeli oleh Brutus bersaudara saling membantai hingga hanya tersisa satu yang masih hidup.

Darah telah tertumpah dan daging serta anggur telah dibagikan; jiwa Brutus Pera bisa memulai perjalanannya menuju akhirat. Dan kaum plebian di Roma mulai menyukai tontonan berdarah itu.

Pertarungan gladiator adalah salah satu bentuk pengurbanan manusia

Pertarungan gladiator yang diselenggarakan untuk pemakaman Brutus Pera adalah sejenis pengurbanan manusia.

Pengurbanan seperti itu, yang diadakan untuk menghormati pria dan wanita terkemuka di pemakaman mereka, bukanlah hal yang aneh di dunia kuno.

Di Illiad, pahlawan Yunani Achilles mengorbankan selusin rakyat Troya yang ditangkap di pemakaman kekasihnya Patroclus, misalnya.

Di semenanjung Italia, suku Campanian yang memopulerkan pertarungan gladiator sekitar satu abad sebelum kematian Brutus Pera.

Mereka adalah keturunan pemukim Yunani. Namun peristiwa ini tidak selalu dikaitkan dengan pemakaman.

Menurut penulis Romawi, Livy, orang Campanian, yang meminjam dari tanah air leluhur mereka, memulai tradisi merayakan kemenangan militer atas musuh bebuyutan mereka, orang Samnit.

Mereka mendandani para budak dengan baju besi Samnite yang direbut dan memaksa mereka bertarung sampai mati.

Beberapa ahli berpendapat bahwa asal mula tradisi penguburan gladiator lebih mengarah ke utara, di Etruria.