Teka-teki Sosok di Balik Pembangunan Piramida Sejarah Mesir Kuno

By Hanny Nur Fadhilah, Jumat, 12 Januari 2024 | 13:00 WIB
Beberapa orang percaya bahwa piramida sejarah Mesir kuno dibangun oleh para budak. (Nina Aldin/ Creative Commons)

Persoalan siapa yang membangun piramida telah lama menimbulkan diskusi di kalangan peneliti dan pakar. Piramida Giza, yang dibangun hampir 4.500 tahun lalu memiliki struktur yang sangat besar dan kolosal yang membingungkan banyak orang.

Ada beberapa klaim dan mitos sejarah Mesir kuno bahwa budaklah yang membangun piramida, namun para arkeolog telah membuktikan bahwa hal tersebut tidak benar.

Kerangka yang digali dari daerah tersebut oleh para arkeolog menunjukkan bahwa bangunan tersebut adalah pekerja asli Mesir yang mengerjakan piramida pada tahun ketika Sungai Nil membanjiri sebagian besar wilayah di dekatnya.

Tak hanya itu, para arkeolog telah menemukan sisa-sisa komunitas yang dirancang khusus untuk menampung ribuan orang yang membangun piramida.

Beberapa tahun yang lalu, para arkeolog yang bekerja di situs tersebut menemukan bukti birokrasi yang menunjukkan bagaimana para pejabat terus melacak operasi besar-besaran untuk menampung dan memberi makan para pekerja.

Mereka menemukan tulang hewan di lokasi yang menunjukkan bahwa para pekerja diberi makan potongan daging terbaik. Selain itu, ditemukan pula toples roti dalam jumlah ratusan bahkan ribuan yang cukup untuk memberi makan seluruh pekerja. Dengan bukti ini, sulit dipercaya bahwa budak akan diperlakukan sebaik ini.

Mesir mengungkap makam baru yang berusia lebih dari 4.000 tahun, dengan makam milik orang-orang yang membangun piramida besar Giza.

Penemuan ini semakin mendukung bukti bahwa bukan budak yang membangun piramida.

Selanjutnya, pada tahun 1990, seorang turis menemukan makam para pembangun, dan kepala arkeolog Mesir, Zahi Hawass mengatakan temuan tersebut menunjukkan bahwa para pembangun di situs tersebut adalah buruh upahan, bukan budak. 

Dalam reaksi serupa, Dieter Wildung, mantan direktur Museum Berlin, menyatakan bahwa 'sudah menjadi rahasia umum' bahwa pembuat piramida tidak pernah menjadi budak.

Dia lebih lanjut mengklaim bahwa budak membangun piramida hanyalah mitos. Hawass membenarkan, para pembangun tersebut berasal dari keluarga berpenghasilan rendah di wilayah utara dan selatan. 

Mereka merawatnya dengan baik, menghormatinya, dan menguburkannya di makam dekat piramida Firaun.