Teka-teki Sosok di Balik Pembangunan Piramida Sejarah Mesir Kuno

By Hanny Nur Fadhilah, Jumat, 12 Januari 2024 | 13:00 WIB
Beberapa orang percaya bahwa piramida sejarah Mesir kuno dibangun oleh para budak. (Nina Aldin/ Creative Commons)

 

Nationalgeographic.co.id—Mesir selalu dikenal sebagai salah satu negara pertama yang memunculkan peradaban. Piramida, sebuah struktur penting yang memberikan gambaran sekilas tentang masa lalu sejarah Mesir kuno yang kaya.

Beberapa orang percaya bahwa piramida dibangun oleh para budak, sementara yang lain berpendapat sebaliknya.

Selama bertahun-tahun, piramida ini telah menarik banyak kekaguman dan ketertarikan dari orang-orang di seluruh dunia. Selama berabad-abad, piramida tetap menjadi yang terakhir dari tujuh keajaiban dunia.

Piramida tersebut kemungkinan besar dibangun untuk tujuan keagamaan karena orang Mesir menganggap kehidupan setelah kematian sebagai bagian dari agama mereka. 

Oleh karena itu, piramida dibangun sebagai monumen para firaun dalam sejarah Mesir kuno. Tidak hanya itu, di dalamnya terdapat semua barang dan harta yang mungkin mereka perlukan untuk bertahan hidup di akhirat.

Piramida terkenal yang ditemukan di Mesir antara lain Piramida Besar Gaza, Piramida Khafre, Piramida Menkaure, Piramida Djoser, Piramida Bengkok, Piramida Meidium, Piramida Unas, dan masih banyak lainnya. Namun, piramida Mesir yang paling terkenal ditemukan di Giza, di pinggiran Kairo.

Giza menampilkan struktur piramida terbesar dan paling terkenal di dunia di tepi barat Sungai Nil, tepat di barat daya Kairo.

Kompleks piramida Giza terdiri dari tiga piramida: Piramida Besar, piramida Khafre, dan Menkaure. Piramida yang dibangun pada awal abad ke-26 SM ini merupakan satu-satunya bangunan yang masih bertahan dari tujuh keajaiban dunia.

Piramida besar ini dibangun untuk Firaun Khufu yang memerintah selama 23 tahun (2589-2566 SM). Ia adalah penguasa kedua dari delapan penguasa dinasti keempat, dan di luar kemegahan piramidanya, hanya sedikit yang diketahui mengenai masa pemerintahannya. 

Diperkirakan sisi-sisi piramida memiliki panjang 230 meter, sedangkan tingginya mencapai 147 meter, menjadikannya piramida terbesar di dunia.

Namun, bagaimana piramida ini dibangun masih menjadi misteri yang tidak dapat diungkap oleh kebanyakan orang dan arkeolog selama bertahun-tahun.

Siapa yang Membangun Piramida? 

Persoalan siapa yang membangun piramida telah lama menimbulkan diskusi di kalangan peneliti dan pakar. Piramida Giza, yang dibangun hampir 4.500 tahun lalu memiliki struktur yang sangat besar dan kolosal yang membingungkan banyak orang.

Ada beberapa klaim dan mitos sejarah Mesir kuno bahwa budaklah yang membangun piramida, namun para arkeolog telah membuktikan bahwa hal tersebut tidak benar.

Kerangka yang digali dari daerah tersebut oleh para arkeolog menunjukkan bahwa bangunan tersebut adalah pekerja asli Mesir yang mengerjakan piramida pada tahun ketika Sungai Nil membanjiri sebagian besar wilayah di dekatnya.

Tak hanya itu, para arkeolog telah menemukan sisa-sisa komunitas yang dirancang khusus untuk menampung ribuan orang yang membangun piramida.

Beberapa tahun yang lalu, para arkeolog yang bekerja di situs tersebut menemukan bukti birokrasi yang menunjukkan bagaimana para pejabat terus melacak operasi besar-besaran untuk menampung dan memberi makan para pekerja.

Mereka menemukan tulang hewan di lokasi yang menunjukkan bahwa para pekerja diberi makan potongan daging terbaik. Selain itu, ditemukan pula toples roti dalam jumlah ratusan bahkan ribuan yang cukup untuk memberi makan seluruh pekerja. Dengan bukti ini, sulit dipercaya bahwa budak akan diperlakukan sebaik ini.

Mesir mengungkap makam baru yang berusia lebih dari 4.000 tahun, dengan makam milik orang-orang yang membangun piramida besar Giza.

Penemuan ini semakin mendukung bukti bahwa bukan budak yang membangun piramida.

Selanjutnya, pada tahun 1990, seorang turis menemukan makam para pembangun, dan kepala arkeolog Mesir, Zahi Hawass mengatakan temuan tersebut menunjukkan bahwa para pembangun di situs tersebut adalah buruh upahan, bukan budak. 

Dalam reaksi serupa, Dieter Wildung, mantan direktur Museum Berlin, menyatakan bahwa 'sudah menjadi rahasia umum' bahwa pembuat piramida tidak pernah menjadi budak.

Dia lebih lanjut mengklaim bahwa budak membangun piramida hanyalah mitos. Hawass membenarkan, para pembangun tersebut berasal dari keluarga berpenghasilan rendah di wilayah utara dan selatan. 

Mereka merawatnya dengan baik, menghormatinya, dan menguburkannya di makam dekat piramida Firaun. 

Hawass lebih lanjut mengungkapkan bahwa bukti menunjukkan bahwa para pekerja, yang berjumlah sekitar 10.000 orang yang bekerja di lokasi piramida, memakan beberapa sapi dan domba yang dikirimkan kepada mereka setiap hari dari peternakan.

Meskipun para pekerja berumur pendek dan menderita kesehatan yang buruk karena kerja keras mereka, dapat dikatakan bahwa pembangun piramida tidak pernah menjadi budak; sebaliknya, mereka adalah orang-orang bebas dan warga negara biasa.

Orang yang Diperbudak Tidak Membangun Piramida

Piramida Giza tetap menjadi satu-satunya keajaiban dunia yang masih berdiri hingga saat ini, dan dibangun untuk bertahan selamanya. Banyak peneliti dan ilmuwan berada dalam dilema tentang siapa yang bertanggung jawab membangun struktur raksasa buatan manusia ini.

Namun, meski banyak klaim dan kepercayaan, tidak benar bahwa budaklah yang membangun piramida di sejarah Mesir kuno.