Wabah Hitam Menghancurkan Peradaban Sejarah Abad Pertengahan

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Selasa, 16 Januari 2024 | 16:37 WIB
Dalam sejarah abad pertengahan, Wabah Hitam sering dikaitkan dengan kematian masal seluruh dunia. Dampaknya menyebabkan kehancuran tatanan peradaban yang pernah ada. (Pieter Brueghel the Elder/Museo del Prado)

Ilsutrasi pogrom atau pembantaian orang-orang Yahudi saat wabah hitam di Eropa. (Public Domain/Wikimedia Commons)

Meski demikian, beberapa cendekiawan muslim di bidang kedokteran mulai menyarankan langkah pencegahan seperti karantina dan isolasi.

Situasi berbeda terjadi pada masyarakat kekristenan Eropa. Dalam Communities of Violence: Persecution of Minorities in the Middle Ages karya David Nirenberg, wabah hitam dihubungkan dengan dosa umat manusia oleh para tabib yang tidak bisa menjelaskan asal-usulnya.

Imbasnya, masyarakat Eropa cenderung melakukan pembersihan moral, alih-alih mengontrol situasi yang kacau. Umat Kristen menuduh komunitas Yahudi sebagai biang kerok kekacauan kesehatan yang terjadi. Hal ini yang kemudian beberapa kota Yahudi di Eropa dihancurkan pada 1349.

Separuh populasi Yahudi dibantai sebagai respons konspirasi penyebab wabah hitam dalam sejarah abad pertengahan. Akan tetapi, peristiwa ini kemudian memperbarui dunia sains di Eropa. Kelak, metode pengamatan di bidang biologi di Eropa berkembang menjadi lebih logis untuk penanganan penyakit misterius pada abad ke-15.