Nationalgeographic.co.id—Ketika berbicara tentang mitologi Yunani, beberapa cerita yang ditemukan cukup aneh bahkan terkesan ‘gila’. Seperti Zeus yang mempunyai banyak selingkuhan hingga Hera yang nekat menyelakai semua selingkuhan Zeus.
Selain, Zeus dan Hera terdapat dewa mitologi Yunani lainnya yang mempunyai kisah 'gila', siapa saja mereka?
Hera
Hera adalah dewi pernikahan dalam mitologi Yunani kuno. Dia merupakan putri Cronus dan Rhea. Hera juga salah satu dari tujuh istri Zeus.
Hera sangat cemburu ketika Zeus selalu berselingkuh. Zeus mempunyai kekasih lain bernama Semele, dia adalah wanita fana.
Selain itu, Hera juga memaksa kekasih Zeus lainnya, Leto (dewi kesuburan) untuk berjalan di bumi dalam keadaan hamil, melarang siapa pun menawarkan bantuannya. Hera juga mengirim monster ke Leto untuk menyerang dan menyiksanya serta memperpanjang rasa sakit saat kehamilannya.
Kemarahan Hera yang paling terkenal adalah anak tirinya, Hercules. Hercules adalah anak Zeus dan seorang wanita fana bernama Alcmene. Hera membuat kehidupan Hercules menderita dengan 12 tugas pekerjannnya. Dia juga mengirim kegilaan pada Hercules hingga membunuh istrinya, Megara.
Pan
Pan adalah dewa alam liar, penggembala, dan pendamping para nimfa di mitologi Yunani kuno. Dia adalah dewa berwujud manusia setengah kambing.
Kekuatan istimewanya mencakup kekuatan, kecepatan, dan stamina yang luar biasa. Dia tidak bisa terluka. Pan bisa berteleportasi melintasi ruang dan waktu.
Meski begitu, Pan tetap malas dan kesal jika terbangun dari tidur siangnya. Asal muasal seruling Pan adalah ia jatuh cinta pada salah satu peri air, Syrinx. Dia mencoba mengelabui dengan menampilkan dirinya sebagai buluh untuk mengamatinya lebih dekat. Pan mencoba meniup buluh itu, mengantisipasi suara seruling.
Dia mencoba kawin dengan apa pun yang bergerak. Entah dewi, bidadari, pria, wanita, atau binatang. Kata “panik” berasal dari dewa Pan , yang dikatakan dapat membangkitkan rasa takut pada manusia dan membuat mereka lari saat melihatnya.
Cronus
Cronus adalah dewa laki-laki yang disembah oleh penduduk Yunani pra-Hellenik. Dia mengebiri ayahnya sendiri, Uranus dengan sabit dan melemparkannya ke dalam air hingga melahirkan dewi Aphrodite.
Cronus juga menelan anak-anaknya. Anak Cronus adalah dewa Zeus, Poseidon, Hestia, Hades, Hera, dan Demeter. Dia menyembunyikan Zeus dari Cronus dan memberinya batu untuk dimakan.
Setelah dewasa, Zeus memaksa Cronus untuk memuntahkan saudara laki-laki dan perempuannya. Hingga pada akhirnya Cronus diberi racun dan memuntahkan anak-anaknya di mitologi Yunani kuno.
Dionysus
Dionysus adalah dewa anggur, keracunan dan kekacauan. Dia berubah menjadi banteng atau singa dan membuat manusia menjadi gila. Namanya dalam bahasa latin adalah Bacchus.
Banyak orang menganggap dewa Yunani gila ini sebagai kekuatan anarki dan ekstasi. Dionysus unik di antara para dewa Olympian karena salah satu orang tuanya, ibunya Semene adalah seorang manusia fana.
Untuk menghormati Dionysus diadakan bacchanal, sebuah pesta pora Romawi mabuk-mabukan dan seks liar. Versi lain menyebut Bacchanal berasal dari pesta komunal Yunani, di mana suku Yoruba berkomunikasi dengan dewa-dewa mereka. Sarjana George D. Thomson menjelaskan bahwa teater Dionysian yang asli bukanlah bentuk hiburan pasif bagi penonton Yunani. Sebaliknya, itu adalah sebuah ritual komunal.
Salah satu cara untuk membayangkan mediasi para dewa ini adalah pemakaian topeng dalam teater Yunani kuno. Para arkeolog telah menemukan topeng Dionysus di Turki Barat.
Dionysus menciptakan rave khusus wanita yang berlangsung pada malam hari di daerah pedesaan. Peserta menari hingga subuh, dimabukkan dengan anggur, nyanyian, dan gairah.
Zeus
Zeus tinggal di puncak Gunung Olympus dan memerintah semua dewa dan dewi yang berkumpul di mitologi Yunani kuno.
Dewa petir, matahari dan guntur dalam agama Yunani kuno ini dibesarkan di pulau Naxos. Beberapa kuil paling ikonik di zaman kuno didedikasikan untuk Zeus. Dia memimpin Pantheon Olimpiade Yunani.
Zeus dikenal memiliki banyak kekasih. Bahkan dia rela berubah menjadi ular untuk merayu dewi perawan Persephone. Dia juga menghamili Medusa di Kuil Athena.
Di sisi lain, Poseidon juga memperkosa Medusa di kuil Athena. Athena, rupanya dengan restu Zeus, mengubah Medusa menjadi wanita tua mengerikan dengan rambut ular hidup di mitologi Yunani.
Tatapan Medusa pada siapapun bisa mengubah mereka menjadi batu. Setelah Perseus memenggal kepala Medusa, Athena dan Zeus menggunakan kepalanya sebagai semacam perisai untuk mengusir kejahatan.
Selain itu, Zeus mengutuk Sisyphus untuk menggulingkan batu besar ke atas bukit untuk selama-lamanya.
Tantalus, putra fana Zeus, menyajikan makan malam kepada putranya sendiri kepada para dewa. Namun dikutuk oleh Zeus dengan kelaparan abadi dalam jangkauan pohon buah-buahan dan kehausan sambil berdiri di genangan air.
Zeus juga merantai Prometheus ke batu dan membiarkannya hidup terus-menerus melalui ancaman burung yang mengoyak hatinya sebagai konsekuensi karena mencoba mencuri gunturnya.