Lima Buku Terlarang yang Turut Memengaruhi Alur Sejarah Dunia

By Utomo Priyambodo, Rabu, 24 Januari 2024 | 20:00 WIB
Ilustrasi Dante Alighieri sedang memperlihatkan buku The Divine Comedy yang dia tulis, salah satu buku terlarang dalam sejarah dunia. (Domenico di Michelino/Wikimedia Commons)

5. The Divine Comedy

Meskipun bukan hal yang aneh bagi para penulis untuk memasukkan dendam mereka ke dalam karya mereka, Dante Alighieri, seorang penyair Italia, membawanya ke tingkat berikutnya ketika ia menulis The Divine Comedy.

Disusun antara tahun 1308 dan 1321 dan terdiri dari tiga bagian "Inferno", "Purgatorio", dan "Paradiso", puisi epik ini dianggap sebagai salah satu karya sastra dunia yang paling penting. Hal ini mengesankan mengingat karya ini pernah dilarang oleh Gereja.

Puisi tersebut menceritakan perjalanan Dante melalui Neraka, Api Penyucian, dan Surga, dipandu oleh penyair Romawi Virgil dan cinta idealnya, Beatrice.

Ini adalah karya alegoris kompleks yang mengeksplorasi tema dosa, penebusan, dan tatanan ilahi. Tema-tema ini berarti bahwa pada abad ke-14, unsur-unsur The Divine Comedy masuk dalam Indeks Buku Terlarang Gereja Katolik, sebuah daftar teks yang dianggap sesat atau berbahaya bagi iman.

Hal yang tidak membantu adalah bahwa karya tersebut berfungsi sebagai kritik terhadap hierarki Gereja dengan Dante yang menggambarkan beberapa mantan paus dan saingan politiknya berada di neraka.

Eksplorasinya terhadap tema-tema seperti keadilan ilahi, penebusan, dan kondisi manusia menantang norma-norma agama dan masyarakat yang berlaku. Seluruh teks sebenarnya ditujukan untuk mengganggu pihak mapan sebanyak mungkin.

Gereja tidak pernah secara resmi melarang The Divine Comedy, tetapi Gereja menganggap puisi itu terlarang dan melakukan yang terbaik untuk menyembunyikannya selama beberapa abad. Syukurlah, puisi itu bertahan dan terus memikat para pembaca.

Deskripsi Dante yang jelas dan simbolis tentang Neraka, Api Penyucian, dan Surga, serta penggunaan dialek Tuscan, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan bahasa Italia. Karyanya melampaui pembuangannya dan menjadi landasan sastra Italia dan simbol kebebasan artistik.