Perseus, dengan bantuan Hermes dan Athena, mencapai tanah para Gorgon. Di sana, Medusa tertidur lelap saat sang pahlawan perlahan mendekatinya dalam mitologi Yunani kuno.
Menggunakan Aegis, perisai milik Athena, Perseus berhasil mencapai Medusa untuk memenggal kepalanya.
Setelah itu, Perseus mengembalikan Aegis Athena beserta kepala Medusa yang dilekatkan dewi pada aegisnya, menjadikannya senjata yang lebih tangguh dari sebelumnya.
Apakah Medusa Seorang Dewi?
Meskipun Medusa lahir dari dua dewa primordial, anehnya ia adalah makhluk fana sementara saudara perempuannya abadi.
Meskipun Medusa adalah sepupu para Titan karena ia dilahirkan dari dewa primordial, Phorcys dan Keto, ia sendiri bukanlah seorang Titan karena itu adalah gelar yang diperuntukkan bagi anak-anak Uranus dan Gaia, seperti dikutip Ancient Pal.
Beberapa orang menyebut Medusa sebagai Titan tetapi kepercayaan umum adalah bahwa dia bukan Titan. Hal ini karena, tidak seperti para titan yang merupakan dewa abadi, Medusa hanyalah gorgon yang fana.
Berdasarkan standar modern, siapa pun yang membaca kisah Medusa di mitologi Yunani akan melihat bahwa dia hanyalah korban para Dewa.
Orang-orang Yunani percaya bahwa dia adalah monster dan memusuhi dia meskipun dia tidak melakukan kesalahan apa pun.
Dia tidak rela ikut serta dalam nafsu Poseidon dan diperkosa oleh Dewa hanya karena kecantikannya. Tak hanya itu, Athena juga menghukumnya meski Poseidon memperkosa Medusa di dalam kuil Athena.
Bagian terburuknya adalah ketika Perseus dikirim ke Pulau Gorgon untuk membunuhnya. Dia tidak meneror siapa pun kecuali orang-orang yang masuk tanpa izin ke rumahnya.
Sang “pahlawan” menyusup ke sarang Gorgon dan membunuhnya dalam tidurnya. Banyak orang menganggap dewa sebagai makhluk yang baik hati atau baik hati, namun dewa Yunani tidak demikian.