Jelang Pilpres: Guru Berhenti Mendongeng Ideologi Politiknya

By Galih Pranata, Kamis, 1 Februari 2024 | 14:00 WIB
Ilsutrasi seorang guru. Guru semestinya berhenti mendongeng ideologi politiknya jelang pemilihan presiden atau pilpres. (The Round Up News)

Alefiyah meyakinkan bahwa "guru tidak semestinya memberikan ruang bagi opininya sebagai fakta publik (perihal politik)." Guru tidak sewajarnya memunculkan isu kontroversial yang melemahkan lawan-lawan ideologi jagoan politiknya.

Dalam literatur lain, koresponden Career Teachers merilis artikel berjudul Should teachers talk about politics in the classroom? menyebut bahwa "di Inggris, bahasan politik di kelas semestinya ditiadakan."

Bagi mereka, "keuntungan utama bagi guru yang merahasiakan pendapat politiknya adalah tidak ada tempat bagi perdebatan politik yang tidak perlu di dalam kelas," imbuh koresponden Career Teachers

Di sisi lain, "siswa yang merasa tidak nyaman dengan politik pribadi seorang guru, tidak akan terganggu oleh kemungkinan bahwa keyakinan pribadinya bertentangan dengan keyakinan gurunya," terusnya.

Guru bisa mendorong siswa untuk memiliki idealisme politik melalui edukasi yang benar—tanpa bermaksud menggiring melalui opini. Tampaknya, itulah langkah terbaik supaya demokrasi tetap hidup dari tempat bermulanya suatu peradaban.