Perjalanan Pahlawan Mitologi Yunani Odysseus ke Luar Mediterania

By Ricky Jenihansen, Rabu, 31 Januari 2024 | 09:00 WIB
Pahlawan mitologi Yunani Odysseus butuh waktu 10 tahun untuk kembali ke rumahnya. (History Skill)

Nationalgeographic.co.id—Dalam Odyssey karya Homer, pahlawan mitologi Yunani Odysseus diceritakan ingin kembali ke kampung halamannya setelah Perang Troya. Menariknya, Odysseus butuh waktu 10 tahun penuh untuk kembali ke rumahnya.

Padahal seharusnya perjalanan dari Troy ke Ithaca, pulau asal Odysseus, tidak terlalu sulit dan tentunya bukan perjalanan sepuluh tahun.

Karena alasan ini, beberapa peneliti menyatakan bahwa Odysseus sebenarnya melakukan perjalanan ke luar Mediterania. Bahkan ada dugaan dia bepergian ke Irlandia.

Odysseus melakukan perjalanan ke Ogygia dan hubungannya dengan Irlandia

Dalam Odyssey, salah satu tempat yang dikunjungi Odysseus adalah sebuah pulau bernama Ogygia. Ini adalah rumah nimfa Calypso, yang menawarkan keabadian kepada Odysseus jika dia setuju untuk menikahinya.

Calypso menolak melepaskan Odysseus dan membiarkannya pergi, kecuali jika ada suatu hal yang memaksa atau memengaruhi keputusannya.

Para dewa mitologi Yunani turun tangan dan memaksa Calypso melepaskannya. Oleh karena itu, setelah tujuh tahun berada di pulau itu, Odysseus membuat rakit dan berlayar menjauh.

Lokasi Ogygia telah menjadi bahan spekulasi. Menurut penuturan Homer, pulau ini merupakan tempat padang rumput yang indah, air mancur, hutan, dan berbagai jenis burung.

Namun, semua ini tidak terlalu membantu. Segala jenis pulau bisa cocok dengan deskripsi ini.

Pada zaman kuno, berbagai perkiraan dibuat mengenai di mana sebenarnya Ogygia berada.

Baru-baru ini, beberapa ahli berpendapat bahwa Ogygia identik dengan Irlandia. Jika identifikasi ini benar, berarti Odysseus menghabiskan tujuh tahun di Irlandia.

Ilmuwan paling terkemuka yang sampai pada kesimpulan ini adalah Roderick O’Flaherty.

Pada tahun 1685, ia menggunakan nama 'Ogygia' sebagai sinonim untuk Irlandia dalam judul salah satu bukunya. Judulnya: Ogygia: Sebuah Catatan Kronologis Peristiwa Irlandia.

Odysseus di Gua Polyphemus, legenda lain tentang Philoxenia. (Wikipedia/Public domain)

Catatan Plutarch tentang Ogygia

Salah satu bukti penting yang digunakan untuk mendukung identifikasi Irlandia sebagai Ogygia adalah sebuah bagian yang ditulis oleh Plutarch, seorang sejarawan abad pertama Masehi.

Dia menulis tentang kisah Homer tentang Ogygia bersamaan dengan informasi tambahan lain yang dia berikan.

Menurut Plutarch, Ogygia terletak di sebelah barat Inggris, di mana sebenarnya Irlandia berada.

Selain itu, Plutarch memberi tahu kita bahwa Ogygia berjarak lima ribu stadia dari ‘benua besar’ yang mengelilingi ‘laut besar’.

Beberapa pakar berpendapat bahwa ‘benua besar’ ini sebenarnya mengacu pada Amerika. Contohnya termasuk Wilhelm von Christ, seorang ilmuwan Jerman abad kedelapan belas, dan Johannes Kepler, seorang ilmuwan Jerman abad keenam belas.

Jika ‘benua besar’ yang disebutkan oleh Plutarch benar-benar adalah Amerika, maka itu berarti Ogygia sebenarnya adalah sebuah pulau di antara Inggris dan Amerika.

Karena Plutarch mengatakan bahwa Ogygia berjarak lima ribu stadia dari benua besar tetapi hanya berjarak beberapa hari dari Inggris, hal ini menunjukkan bahwa Ogygia lebih dekat ke Inggris daripada ke Amerika.

Oleh karena itu, Irlandia tampaknya akan menjadi tempat yang lebih cocok dengan deskripsi tersebut.

Dalam mitologi Yunani, Odysseus dikutuk Dewa Poseidon karena tidak menghormatinya. (Arnold Böcklin/Sotheby's London)

Masalah dalam mengidentifikasi Ogygia sebagai Irlandia

Meskipun Irlandia cocok dengan gambaran dasar Plutarch, ada masalah tertentu dengan identifikasi ini. Salah satu alasannya adalah Irlandia tidak berjarak lima ribu stadia dari Amerika.

Jarak ini setara dengan sembilan ratus kilometer lebih sedikit. Meski demikian, jarak antara Irlandia dan Amerika sekitar tiga ribu kilometer.

Oleh karena itu, jarak yang ditentukan oleh Plutarch berarti bahwa Irlandia sebenarnya bukanlah Ogygia, jika Amerika memang merupakan ‘benua besar’ yang ia maksud.

Namun yang jelas, tidak ada pilihan lain di benua besar yang cocok dengan deskripsi itu.

Masalah lainnya adalah Plutarch menyatakan bahwa dibutuhkan waktu lima hari berlayar untuk melakukan perjalanan antara Inggris dan Ogygia.

Hal ini menunjukkan adanya pulau yang jauh ke barat dibandingkan Irlandia. Hanya membutuhkan waktu dua hari berlayar untuk mencapai Irlandia dari bagian terjauh di sisi barat Inggris.

Kenyataannya, tidak ada pulau yang jaraknya tepat lima hari perjalanan dari Inggris dan juga lima ribu stadia dari Amerika. Pengukurannya tidak sesuai dengan lokasi sebenarnya.

Mungkin, beberapa peneliti dapat menggunakan ini sebagai bukti bahwa pengukurannya pasti salah, yang berarti Irlandia masih bisa menjadi lokasi yang dituju.

Atau, bisa juga berarti bahwa Plutarch sama sekali tidak menggambarkan lokasi sebenarnya.

Seperti diketahui, dalam Odyssey, setelah kehancuran Troya, pahlawan mitologi Yunani Odysseus dan anak buahnya meninggalkan Troya.

Ia pergi tanpa memberikan rasa hormat yang pantas kepada Poseidon. Untuk ini, Poseidon menghukum Odysseus dengan perjalanan pulang ke Ithaca selama 10 tahun.

Penghinaan lebih lanjut terhadap Poseidon mempersulit perjalanan ini. Odysseus mengalami perjalanan berliku-liku dan kesialan bertubi-tubi seperti yang diceritakan dalam Odyssey karya Homer.

Kisah Odysseus ini merupakan salah satu kisah yang terkenal dalam mitologi Yunani. Perjalanan panjang Odysseus untuk kembali ke kampung halaman

Selama 10 tahun, sang pahlawan singgah di banyak pelabuhan. Sebagian penduduk menerima mereka dengan tangan terbuka.