Periode sejarah Pax Mongolica ini memudahkan distribusi Jalur Sutra. Oleh para ahli sejarah abad pertengahan, Pax Mongolica mendorong jalur ini semakin sering dilalui penjelajah, pedagang, dan pemuka agama. Sebelumnya juga dibahas, Jalur Sutra yang dikuasai Kekaiasaran Mongol menawarkan pertukaran ilmu pengetahuan, termasuk senjata perang.
Ketika Kekaisaran Mongol terpecah menjadi empat bagian (Yuan, Ilkhanat, Chagatai, dan Gerombolan Emas), Islam diterima dengan cara yang berbeda. Kelak, tiga dari pecahan ini akan mengadopsi agama Islam sebagai agama resmi mereka.
Di Dinasti Yuan, khususnya ketika Kubilai Khan berkuasa, Islam memang bukan agama yang dominan. Agama resmi Kekaisaran Yuan mengadopsi Buddhisme Tibet dan tengrisme Mongol. Meski demikian, beberapa muslim di Tiongkok bisa menjabat posisi penting Dinasti Yuan seperti Menteri Keuangan Ahmad Fanakati semasa Kubilai Khan.
Seperti Kekaisaran Mongol yang utuh, Dinasti Yuan mewarisi larangan praktik pemotongan halal dan sunat. Meski memiliki beberapa pejabat muslim, kaisar menganggap mereka sebagai pelayan kekaisaran.
Kekaisaran Mongol Mengadopsi IslamBerbeda dengan Dinasti Yuan, tiga kekaisaran Mongol lainnya yakni Ilkhanat, Gerombolan Emas, dan Chagatai mengadopsi Islam sebagai agama resmi. Pada awalnya, para kaisar memeluk agama Buddha atau tengrisme.
Kekaisaran Ilkhanat pada awalnya adalah musuh peradaban Islam dalam sejarah Perang Salib. Mereka menjatuhkan Kekaisaran Abbasiyah dengan Pengepungan Bagdad pada 1258. Kekaisaran Ilkhanat juga bersekutu dengan kerajaan-kerajaan kekristenan Eropa.
Seiring dengan surutnya Perang Salib dan permasalahan dengan Gerombolan Emas, Kekaisaran Ilkhanat mengadopsi agama Islam. Ghazan Khan yang memerintah antara 1295 dan 1304 masuk Islam ketika dilantik, para pejabat Ilkhanat lainnya mengikuti.
Meski demikian, pemimpin Kekaisaran Mongol pertama yang masuk Islam adalah Berke Khan pada 1252 dari Gerombolan Emas. Perkembangan Islam di Gerombolan Emas begitu pesat pada kepemimpinan Uzbeg Khan antara 1313-1341 dengan berbagai pendirian masjid.
Para ahli sejarah abad pertengahan memperkirakan Gerombolan Emas yang lebih cepat mengadopsi Islam berkaitan dengan situasi yang berkembang. Gerombolan Emas adalah musuh Kekaisaran Ilkhanat sejak terpecahnya Kekaisaran Mongol. Kekaisaran yang bercokol di Rusia ini sekutu Kerajaan Mamluk Mesir dalam sejarah Perang Salib, dan menjadi musuh kerajaan Eropa.
Elverskog mencatat bahwa Kekaisaran Chagatai mengadopsi Islam pada abad ke-13. Kaisar Chagatai yang mualaf pertama kali diketahui adalah Mubarak Shah. Dia berkuasa antara 1252 dan 1260 serta enam bulan pada 1266.
Perpindahan agama pemimpin Kekaisaran Chagatai tidak langsung memengaruhi kehidupan bangsa Mongol. Weatherford mencatat, agama Buddha dan berbagai agama tradisional bangsa Mongol berkembang di Kekaisaran Chagatai sampai 1350.
Perkembangan agama Islam juga tersendat di timur Tiongkok ketika Moghulistan (disebut juga sebagai Chagatai Timur) melepaskan diri dari Kekaisaran Chagatai.
Ketika Moghulistan dipimpin oleh Tughlugh Timur antara 1329-1363 masuk agama Islam, penerimaan agama Islam secara terbuka. Tughlugh Timur masuk Islam akibat pengaruh dari ulama Persia Mauláná Arshad-ud-Din yang datang melintasi Jalur Sutra.