Anjing di Abad Pertengahan: Dari Penjaga Setia hingga Pekerja Dapur

By Tri Wahyu Prasetyo, Sabtu, 3 Februari 2024 | 17:00 WIB
Anjing-anjing yang sedang dirawat dalam sebuah gambar dari Livre de la Chasse (Buku Perburuan). (Perpustakaan dan Museum Morgan )

Anjing-anjing yang dimanjakan

Seperti halnya saat ini, pemilik anjing di abad pertengahan juga melengkapi anjing peliharaan mereka dengan berbagai aksesori. 

Meskipun tak menyeluruh, biasanya pemilik yang mampu akan memberikan pernak-pernik kepada anjing mereka, termasuk kalung, mantel, dan bantal yang terbuat dari bahan lembut.

Investasi material semacam itu merupakan pusat dari budaya aristokrat vivre noblement (seni hidup mulia), di mana konsumsi komoditas mewah yang disengaja secara terbuka menunjukkan status seseorang.

Menurut Emily, persepsi populer tentang kepemilikan dan penggunaan aksesori anjing juga mendorong stereotip gender. 

“Sementara pria lebih cenderung memiliki anjing aktif untuk melindungi nyawa dan harta benda mereka, wanita lebih memilih anjing peliharaan yang dapat mereka pelihara,” ungkap Emily.