Kido Butai: Armada Udara Jepang Tangguh dalam Sejarah Perang Dunia II

By Tri Wahyu Prasetyo, Minggu, 4 Februari 2024 | 13:00 WIB
Pesawat-pesawat Jepang lepas landas dari kapal induk Akagi untuk menyerang target musuh. (Via The Collector)

Nationalgeographic.co.id - Kido Butai adalah pasukan pemukul kapal induk elit Kekaisaran Jepang. Meskipun terdengar garang, Kido Butai berarti “pasukan bergerak” dalam bahasa Jepang, atau lebih dikenal sebagai Armada Udara Pertama. 

Armada ini didirikan pada tahun 1942, persis sebelum Kekaisaran Jepang terlibat dalam Perang Dunia II.

Meskipun Kido Butai berpusat di kapal induk, pasukan ini juga dilengkapi dengan kapal perang, kapal penjelajah, kapal perusak, dan kapal pendukung lainnya.

Tak sembarang orang dapat bergabung dengan armada ini. Menurut penulis Matt Whittaker, hanya personel terbaik yang dapat bertugas di Kido Butai.

“Kelompok yang kuat ini memberi Jepang kekuatan serangan yang tangguh di awal Perang Dunia II,” tulis Matt, pada laman The Collector.

Latar Belakang Dibentuknya Armada Kido Butai

Terbentuknya armada ini berkaitan dengan perjanjian pembatasan angkatan laut internasional antara tahun 1922 dan 1936.

Perjanjian ini di antaranya mengatur batasan jumlah kapal perang, tonase, dan senjata laut. Dengan menandatangani kesepakatan ini, Kekaisaran Jepang harus membatasi angkatan mereka hingga enam puluh persen dari angkatan laut Amerika Serikat dan Inggris.

Merasa tidak puas dan dirugikan, Jepang memutuskan untuk keluar dari perjanjian tersebut. Mereka juga segera mengambil langkah-langkah untuk memperkuat angkatan laut mereka, termasuk pembentukan Kido Butai.

“Kekaisaran Jepang mulai membangun kapal induk secara ambisius,” kata Matt. Pada tahun 1939, Matt melanjutkan, “Jepang memiliki enam kapal induk modern.”

Mereka juga membuat tim inti yang diisi oleh para perwira untuk memahami taktik operasi kapal induk. 

Tim inti ini nantinya juga akan mengumpulkan atau melatih anggota yang akan bergabung. Banyak di antaranya adalah veteran Perang Tiongkok, dengan standar yang tinggi.