UU Pengaktifan ini membuat Hitler punya leluasa untuk mengatur pemerintahan negara yang sedang kacau. Kepemimpinan Hitler dilakukan secara diktator, termasuk menangkap dan mengeksekusi lawna politiknya.
Demi mempertahankan jabatannya, Hitler juga membersihkan Sturmabteilung dari Nazi supaya mendapat dukungan dari tentara Jerman. Padahal, Sturmabteilung telah membantu Hitler dan Nazi untuk menyingkirkan lawan politik.
Singkatnya, UU ini membuat Hitler bisa berkuasa sesukanya di pemerintahan meski ada presiden dan Reichstag.
Angin segar bagi Hitler muncul kembali pada 2 Agustus 1934 ketika Presiden Hindenburg meninggal. Hitler dengan segera menggabungkan dua jabatan kanselir dan presiden dengan gelar Fuhrer.
Inilah yang membuat Hitler menjadi orang nomor satu di Jerman dalam sejarah dunia. Pada masa berikutnya, dia memulai serangan yang membuka sejarah Perang Dunia II. Propaganda ultranasionalisme, antisemitisme, dan antikomunis, langgeng di masa pemerintahannya sehingga mendapat dukungan masyarakat untuk berperang dan holocaust.