Sederet Kisah Dewa-Dewi Unik yang Disembah di Kekaisaran Inca

By Tri Wahyu Prasetyo, Selasa, 20 Februari 2024 | 07:00 WIB
Masyarakan Inca merupakan penganut politeisme. Meskipun terdapat dewa-dewi yang mirip seperti di wilayah lain, Inca memiliki beberapa dewa yang unik. (Via The Collector)

Menurut mitos, Kristen menjelaskan, selama perang saudara suku Inca, Atahualpa berkonsultasi dengan para pendeta di kuil Catequi. Dia ingin mendapat saran dari sang dewa tentang peluangnya meraih kesuksesan di masa depan.

 “Namun ia tidak puas dengan jawaban yang diterimanya,” jelas Kristen. “ Atahualpa memerintahkan agar kuil tersebut dihancurkan dan para pendeta dibunuh.”

Kisah mitologi juga mengatakan bahwa juga anak kembar yang lahir di dunia adalah campur tangan Cantequil. Dia akan mengubah dirinya menjadi petir dan berhubungan dengan seorang wanita manusia–pada saat yang sama juga berhubungan dengan suami manusianya.

Urcuchillay

Miniatur figur llama, ditempa dengan emas yang dipalu, mungkin disimpan sebagai persembahan, sekitar 1400-1532 Masehi, Peru. (Via The Collector)

Urcuchillay adalah seorang hanan pacha atau dewa langit suku Inca, yang diasosiasikan dengan rasi bintang Lyra.

Dia juga dipercaya sebagai pelindung hewan, khususnya hewan kawanan yang penting dalam masyarakat Inca: llama dan alpaka.

“Orang-orang pada masa itu, terutama para penggembala, melihat rasi tersebut sebagai llama,” jelas Kristen. “Sebagai penjaga langit atau dewa penggembala, dia dipercaya mengawasi kawanan domba pada malam hari, di saat para penjaga manusia beristirahat.”

Axo Mama

Juni, waktu untuk menggali kentang. Felipe Guamán Poma de Ayala dalam buku Nueva crónica y buen gobierno, 1615. (Via The Collector)

Axo Mama, secara harfiah berarti “Ibu Kentang”. Dan benar, dalam mitologi Inca, dia dianggap sebagai dewi yang bertanggung jawab membantu suku Inca membudidayakan kentang.

Kentang pertama kali didomestikasi jauh sebelum suku Inca berkuasa. Tetapi di bawah bawah pengawasan mereka, budidaya mulai berkembang. Berbagai eksperimen dilakukan untuk mengembangkan keturunan baru.

Kentang menjadi tanaman pokok bagi kekaisaran, sehingga sangat penting untuk memastikan panen yang baik terus berlanjut. Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah dengan menghormati dewi yang bertanggung jawab.

“Kentang yang berbentuk tidak biasa digunakan sebagai berhala untuk menyembah Axo Mama,” jelas Kristen.

Selain itu, beberapa ahli mengatakan, kentang juga digunakan orang-orang Inca untuk mengukur waktu dengan satuan waktu yang sesuai dengan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memasak kentang dengan berbagai tingkat kematangan.

Hanya sedikit gambar Axo Mama yang telah ditemukan, namun peninggalannya tetap hidup dalam berbagai macam hidangan kentang yang unik dan lezat yang dapat dinikmati, khususnya di Peru, hingga saat ini.