Bagaimana Pertempuran Salamis Menjadi Mimpi Buruk Kekaisaran Persia?

By Tri Wahyu Prasetyo, Sabtu, 17 Februari 2024 | 18:00 WIB
Pertempuran Salamis. Lukisan oleh Wilhelm di Kaulbach, 1868. (Public Domain/Wikimedia Commons)

Di sisi lain, mereka yang hadir tetap ingin memberikan perlawanan. Mereka menunjuk Sparta untuk mengambil alih komando pertahanan Yunani.

Pada akhir musim panas, Julian menjelaskan, “armada Yunani dan Persia bertempur dalam pertempuran laut yang tidak menentu di Artemisium. Sementara itu, di daratan, pasukan Yunani berusaha menghadang pasukan Persia yang besar di Thermopylae.” 

Meskipun upaya berani tersebut membuat pasukan Persia terkendala, “pasukan Yunani pada akhirnya kewalahan dan harus mundur.”

Athena segera jatuh ke tangan Persia, beberapa penduduk yang masih bertahan dibantai, dan kota itu dibakar habis.

Setelah bencana ini, keriuhan segera terjadi. Orang-orang Yunani terpecah tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya. 

Banyak yang berpikir bahwa satu-satunya kesempatan mereka untuk bertahan hidup adalah dengan mundur ke semenanjung Peloponnese dan membangun tembok di tanjung yang menghubungkannya dengan daratan.

Namun Themistocles, komandan armada Athena, tidak setuju. Dia tahu bahwa selama Xerxes memiliki angkatan laut yang kuat, dia dapat dengan mudah menembus tembok apa pun yang mungkin dibangun oleh Yunani.

Satu-satunya cara menurut Themistocles adalah menghancurkan Armada Persia. Themistocles percaya bahwa cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan memaksakan pertempuran di Salamis, tempat armada Yunani berlabuh.

Ilustrasi Themistocles oleh Evald Hansen (1875). (Public Domain/wikimedia Commons)

Strategi pun mulai disusun. Hal pertama yang harus dilakukan adalah membujuk rekan-rekan komandanya yang alot. Namun sang komandan Athena tak kehabisan akal, dia memanfaatkan kekurangan orang-orang Yunani terkenal sebagai kelompok yang mudah terpecah belah.

“Dengan mengaku sebagai pendukung rahasia Persia, Themistocles mengirim pesan kepada raja Persia yang mengatakan bahwa pasukan Yunani sedang kacau balau dan mereka berencana untuk menyelinap pergi dari Salamis saat malam hari,” terang Julian.

Mendengar hal ini, Xerxes memerintahkan armadanya, yang mungkin berkekuatan 800 kapal, untuk mendekat ke Salamis.