Selidik Shinobi Fuma Kotaro, sang Legenda dari Kekaisaran Jepang

By Tri Wahyu Prasetyo, Rabu, 21 Februari 2024 | 11:00 WIB
Di Kekaisaran Jepang, Shinobi atau ninja seringkali bekerja sebagai mata-mata, penyabot, hingga pembakar. Dalam catatan sejarah, terdapat beberapa kelompok shinobi yang pernah hidup, salah satunya adalah kelompok Fuma. (Utagawa Kunisada)

“Tidak jelas siapa nama aslinya,” kata Shawn. “Nama Fuma Kotaro hanyalah sebuah gelar yang diberikan kepada pemimpin aktif kelompok tersebut.”

Fuma Kotaro paling terkenal adalah yang kelima. Meskipun catatan sejarah dapat mengkonfirmasi keberadaannya, masih terdapat keraguan besar tentang kehidupannya.

Bagaimana penampilan Fuma Kotaro masih menjadi misteri. Tidak ada lukisan Fuma Kotaro yang diketahui, tetapi ada catatan sejarah yang menggambarkan penampilannya. 

Dia dikatakan memiliki tinggi hampir dua meter, memiliki mata terbalik, tungkai dan badan yang tebal, kumis hitam, mulut lebar dengan empat taring yang terlihat, serta suara yang sangat keras. Tentu, banyak sejarawan yang meragukan informasi ini.

Klaim lain menyatakan bahwa Fuma Kotaro memiliki nama asli Kazama. Dia lahir dari seorang ibu manusia dan ayah iblis atau oni. Genetika yang ia terima dari makhluk inilah yang memberinya keganasan dan ukurannya yang besar.

Salah satu catatan sejarah paling terkenal menyebut keterlibatan Fuma Kotaro dan kelompoknya dalam Pertempuran Ukishimagara.

Pertempuran Ukishimagahara terjadi pada tahun 1581 selama periode Sengoku di Jepang. Dalam pertempuran ini, kelompok Fuma diperintahkan untuk menghadapi pasukan Takeda Katsuyori yang akan menyerang.

Selama penyerangan mereka menggunakan kombinasi perang psikologis dan gerilya. Dengan senyap, ninja-ninja Fuma menyelam menuju garis pantai di mana Katsuyori mendirikan kamp.

Hebatnya, pasukan Fuma dikatakan tidak melakukan banyak pertempuran di sini. Mereka menggunakan api dan asap untuk membingungkan anak buah Katsuyori, menambah kepanikan dan membuat musuh menjadi kalut.

Shawn menggambarkan, ninja Fuma melancarkan serangan diam-diam ke kamp Takeda dengan “menculik orang, menakut-nakuti kuda, membakar tenda, mengenakan baju besi Takeda, dan menirukan seruan perang mereka yang menyebabkan orang-orang Takeda menyerang sesama mereka sendiri.”

Orang-orang Takeda mulai saling membacok antara satu sama lain dalam keributan itu. Mereka membunuh rekan-rekannya sendiri karena kalut dan tidak dapat melihat musuh mereka.

Setelah berhasil membuat kekacauan, ninja-ninja Fuma dikatakan menghilang kembali ke dalam air, meninggalkan pasukan Takeda yang hancur.