Pada tahun 1733 penemu Inggris John Kay menerima paten untuk alat tenun buatannya, yang mempercepat penenunan dengan memungkinkan flying shuttle yang membawa benang pakan dilewatkan melalui benang lungsin lebih cepat dan pada lebar kain yang lebih besar. Alat ini dirancang untuk alat tenun yang luas, sehingga sangat mengurangi tenaga kerja karena hanya memerlukan satu operator untuk setiap alat tenun.
Dalam proses tradisional sebelum penemuan Kay, diperlukan pekerja kedua untuk menangkap flying shuttle.
Alat tenun ini menciptakan ketidakseimbangan tertentu dengan menggandakan produktivitas menenun tanpa mengubah kecepatan pemintalan benang, mengganggu pemintal dan penenun.
Alat tenun ini merupakan contoh lain bagaimana satu inovasi selama Revolusi Industri menghasilkan inovasi lainnya. Tanpa flying shuttle, kecil kemungkinannya industri tekstil di Inggris akan tumbuh.
Alat Tenun Jacquard
Keajaiban alat tenun Jacquard menjadi inovasi baru pada alat tenun. Alat ini dikembangkan oleh Joseph Marie Jacquard pada tahun 1804. Mesin cerdik ini menggunakan kartu berlubang untuk mengontrol pola tenun yang rumit, sehingga memungkinkan produksi tekstil rumit dengan kemudahan dan presisi yang belum pernah ada sebelumnya.
Alat Tenun Mekanis
Terakhir, temuilah alat tenun bertenaga listrik, yang dipatenkan oleh Edmund Cartwright pada tahun 1785. Mesin inovatif ini memanfaatkan tenaga uap atau air untuk mengotomatiskan proses tenun, meluncurkan industri tekstil ke era industri dan mengubah wajah ekonomi global selamanya.
Seiring dengan perkembangan teknologi mesin yang menggunakan listrik, maka sudah bisa dipastikan alat tenun pun akan terus mengalami kemajuan dan inovasi-inovasi baru. Pada akhirnya, inovasi tersebut diciptakan untuk mempermudah, mempercepat, dan meringankan beban manusia dalam kegiatan menenun.