Nationalgeographic.co.id—Bajak laut diyakini telah ada sejak laut digunakan oleh orang-orang di zaman kuno sebagai jalur perdagangan.
Tak terkecuali di Laut Mediterania, yang juga dihuni para perompak paling kejam dalam sejarah dunia.
Kisah-kisah tentang bajak laut di Mediterania telah dicatat oleh bangsa Romawi kuno,Yunani kuno, dan Mesir kuno. Salah satu peristiwa paling terkenal adalah penculikan Julius Caesar oleh bajak laut Cilicia.
Bajak laut di Mesir
Referensi paling awal yang diketahui tentang bajak laut di Mediterania kuno ditemukan dalam Surat-surat Amarna.
Dalam salah satu dokumen ini, yang diberi nomor EA38, Raja Alashiya (yang sekarang dikenal sebagai Siprus) menyebutkan bahwa orang Lukki (kemungkinan adalah Orang Laut Lukka) "dari tahun ke tahun; merampas desa-desa di negeriku sendiri". Hal ini sebagai jawaban atas tuduhan Firaun Mesir bahwa orang-orang dari negaranya bersekongkol dengan bajak laut.
Menurut sejarawan Wu Mingren, dilansir dari laman Ancient Origin, masalah bajak laut juga terlihat pada masa pemerintahan firaun-firaun Mesir selanjutnya.
“Ramses III, misalnya, diketahui telah memerangi para bajak laut ini, yang juga dikenal sebagai Orang Laut, atau Sembilan Busur, sebagaimana orang Mesir kuno menyebutnya,” jelas Wu.
Serangan bajak laut di Delta Nil begitu parah sehingga Ramses memutuskan untuk melakukan sesuatu tindakan.
Kisah pertempuran ini, yang terjadi pada tahun 1190 SM, dapat ditemukan dan digambarkan di dinding Medinet Habu, kuil kamar mayat firaun di Thebes.
Pertempuran yang melibatkan pasukan pemanah dan pertarungan tangan kosong ini berujung pada kekalahan para perompak oleh pasukan Mesir.