Mengenal Superbenua Terakhir Pangea, Terpecah Menjadi Tujuh Benua

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Kamis, 7 Maret 2024 | 07:00 WIB
Pangea adalah superbenua terakhir di bumi sebelum akhirnya terpecah-pecah menjadi tujuh benua yang kita kenal hari ini. Proses geologi bumi yang terus bergerak sejak awal penciptaannya, membuat bentuk benua terus berubah dalam waktu yang lambat. (Blamtroid/Deviantart)

Selain itu, batu bara biasanya terbentuk di iklim hangat dan basah. Para ahli geologi ternyata menemukan batu bara di lapisan es yang sangat dingin dan kering di bawah Antarktika. Hal ini juga menunjukkan bahwa daratan Antarktika di masa lalu berada di kawasan beriklim hangat. Inilah yang kemudian mendukung teori pergerakan benua.

Tidak hanya batu bara, pola lapisan batuan lainnya yang menunjukkan jejak kimia bumi di masa lalu. Berbagai ahli geologi mengungkapkan pola khas pada batuan di berbagai benua yang letaknya saling berjauhan. Misalnya, pola lapisan batuan di India ternyata serupa dengan berbagai benua di belahan selatan.

Kecocokan pola ini menandakan bahwa terjadinya perpecahan benua yang ditinggalkan lewat jejak geologi.

Batu bara terbentuk dari fosil kehidupan zaman Karbon dan Prem antara 350 juta dan 254 juta tahun yang lalu. Kala itu, berbagai jenis makhluk hidup yang kini telah punah tersebar luas di seluruh Pangea. Fosil spesies mereka dapat ditemukan di berbagai benua modern hari ini.

Ada pun fosil yang paling menjadi rujukan tentang keberadaan benua Pangea adalah tanaman identik seperti pakis berbiji Glossopteris yang kini telah punah. Fosil ini ditemukan di pegunungan dari dua benua yang sangat berbeda seperti di Amerika Serikat, Maroko, Aljazair, dan Tunisia. 

Pergeseran benua di planet Bumi. Sebelum: Pangea, 200 juta tahun yang lalu dan setelah sebagai benua modern. (World Atlas)

Temuan ini menandakan bahwa negara-negara tersebut pada di masa lalu adalah bagian dari Pegunungan Pangea Tengah. Pegunungan ini terbentuk akibat tumbukan Gondwana dan Laurasia (terdiri dari Amerika Utara, Asia, dan Eropa), persis seperti Pegunungan Himalaya yang terbentuk akibat tumbukan anak benua India dan Asia.

Akhir Pangea

Benua tunggal Pangea itu mulai pecah pada 195 juta dan 170 tahun yang lalu dalam beberapa fase. Perpecahan itu disebabkan oleh pergerakan lempeng seperti yang pada awalnya membuat benua ini muncul.

Secara penanggalan, pecahnya Pangea bertepatan pada awal zaman Jurassic. Pada masa ini, Samudra Atlantik Tengah terbuka yang membuat Gondwana (terdiri dari Afrika, Amerika Selatan, Antarktika, India, dan Australia) mulai berpisah dengan Laurasia (Eruasia dan Amerika Utara). Keretakan ini terjadi di sepanjang lapisan yang sebelumnya bersatu.

Tahap berikutnya, Gondwana yang berada di selatan terpecah membentuk Afrika dan Amerika Selatan yang terpecah. India pun ternyata memiliki lempengan sendiri yang membuatnya bergerak hingga menabrak Eurasia.

Sementara, di bagian utara, Laurasia terpecah menjadi dua bagian sekitar 60 juta tahun silam di bagian barat. Amerika Utara bergerak berpisah dari Eurasia. Sejak itulah, terbentuk tujuh benua yang kita kenal hari ini.