Kisah Helen yang Jadi Kambing Hitam Perang Troya dalam Mitologi Yunani

By Ricky Jenihansen, Senin, 26 Februari 2024 | 07:33 WIB
Helen dijadikan kambing hitam dalam perang troya mitologi Yunani yang berlangsung 10 tahun. (Royalti Now)

Nationalgeographic.co.id—Helen adalah tokoh perempuan yang terkenal dalam mitologi Yunani karena keterlibatannya dalam perang Troya. Helen menjadi kambing hitam dan dipersalahkan karena dianggap penyebab perang 10 tahun itu.

Pertanyaan tentang keterlibatan Helen dalam Perang Troya jelas menimbulkan pertanyaan-pertanyaan sulit—dan hal ini telah terjadi sejak zaman Homer.

Seperti diketahui, legenda Troya adalah salah satu kisah tertua yang pernah diceritakan. Kisah ini kemudian menjangkau khalayak baru melalui epik Hollywood Troy tahun 2004 karya Wolfgang Petersen.

Film tersebut, yang merupakan adaptasi longgar dari puisi Yunani kuno karya Homer, “The Iliad,” meliput peristiwa-peristiwa utama Perang Troya.

Ini adalah kisah yang penuh dengan pejuang heroik, seperti Achilles, Hector dan Patroclus. Mereka mendapatkan imbalan atas kehebatannya yaitu kemuliaan abadi —istilah yang tepat digunakan oleh Homer adalah “kleos.”

Namun tidak semua orang pantas mendapatkan ketenaran abadi seperti ini. Menjelang awal cerita, pangeran Troya, Paris jatuh cinta dengan ratu Spartan Helen, yang menikah dengan Raja Menelaus. Dari sinilah kisahnya berawal.

Pasangan itu kabur ke Troya, di mana mereka disambut dengan hati-hati oleh penguasa Troy, Priam.

Helen dan perang TroyaKetika alur ceritanya terungkap, kehadiran Helen tetap sulit dipahami di Troy, ketika berbagai kerajaan Yunani datang menuntut dia kembali ke Menelaus.

Hasil dari perselingkuhannya dengan Paris hampir tidak perlu dipertanyakan, yaitu perang sepuluh tahun dan penghancuran kota Troya.

Pertanyaan tentang keterlibatan Helen dalam konflik signifikan jelas menimbulkan pertanyaan-pertanyaan sulit. Hal ini sudah terjadi sejak zaman Homer.

Homer menawarkan kepada pendengarnya (syair itu akan dibawakan secara lisan) penjelasan yang tidak mudah mengapa orang Yunani bersedia berpartisipasi dalam konflik yang berkepanjangan.

Meskipun Helen berulang kali mengakui perannya dalam memicu konflik, karakter lain, seperti Priam, menolak untuk menyalahkannya.