Kehidupan para Filsuf Yunani Hingga Menjadi Warisan Sejarah Dunia

By Hanny Nur Fadhilah, Kamis, 7 Maret 2024 | 11:00 WIB
Kehidupan para filsuf Yunani kuno memberikan pengaruh bagi sejarah dunia. (Public domain)

Socrates

Socrates tinggal di Athena dan bertugas sebagai prajurit di masa mudanya. Gaya mengajarnya dikenal sebagai metode Socrates, yang mana alih-alih menyampaikan pengetahuan kepada para pendengarnya, ia akan mempertanyakan murid-muridnya sehingga mereka akan sampai pada pemahaman mereka sendiri yang telah diklarifikasi.

Tidak menulis, namun merupakan pembicara yang kuat dan menghasilkan sebagian besar filosofinya sambil terlibat dalam dialog dengan orang lain.

Dia kritis terhadap gagasan demokrasi, dan memfokuskan sebagian besar filosofinya pada etika.

Socrates kontroversial pada masanya, memilih untuk tidak mandi, bertelanjang kaki dan berambut panjang.

Socrates dibunuh pada usia 70 tahun karena diracuni oleh hemlock, setelah diadili atas tuduhan tidak menghormati, atau merusak generasi muda.

Plato

Plato mendirikan sekolah tinggi filsafat Akademi pada tahun 385 SM. Kurikulumnya meliputi filsafat, astronomi, biologi, matematika, dan politik.

Plato sering bepergian selama hidupnya dan diinisiasi oleh orang Mesir ke dalam filsafat Hermetik. Semasa muda ia bertemu Socrates dan menjadi murid yang setia.

Dia juga hidup melalui Perang Peloponnesia antara Athena dan Sparta, bertugas sebagai tentara selama ini, dan mengalami kemenangan oleh Sparta yang mengubah Athena dari demokrasi menjadi oligarki.

Sebagian besar filsafat Plato juga dipengaruhi oleh Pythagoras, dan mencakup etika, fisika, dan dialektika.

Doktrinnya berkaitan dengan hakikat kebaikan, yang menyatakan bahwa kebaikan dalam jiwa diungkapkan melalui kebajikan, kebaikan dalam tubuh diungkapkan dalam simetri, dan kebaikan di dunia luar diungkapkan melalui persahabatan.