Gunung Ziria, Tempat Kelahiran Dewa Hermes dalam Mitologi Yunani

By Ricky Jenihansen, Kamis, 29 Februari 2024 | 13:00 WIB
Gunung Ziria tempat Dewa Hermes dilahirkan dalam mitologi Yunani. (Flickr)

Karena kelicikan dan wawasannya yang luar biasa, dia dianggap sebagai dewa segala pencuri.

Pada jam-jam pertama hidupnya, dia entah bagaimana melarikan diri dari buaiannya, berjalan melintasi pedesaan dan mencuri beberapa lembu Apollo.

Dalam karya Homer, The Iliad dan The Odyssey, meski tradisi ini tidak disebutkan, Hermes dicirikan sebagai pencuri yang licik.

Pada awalnya, Hermes adalah dewa yang diasosiasikan dengan dunia bawah. Di Yunani kuno, ia dipuja sebagai “dewa penghubung antara dunia bawah dan dunia atas”.

Posisi ini secara bertahap diperluas hingga mencakup jalan raya secara umum, dan dari sana juga perbatasan, pelancong, pelaut, dan perdagangan.

Hermes adalah dewa pencuri, pembawa pesan di mitologi Yunani kuno. (Wikimedia Commons)

Biasanya, Hermes digambarkan sebagai orang yang bebas bernavigasi dari dunia fana ke alam dewa.

Dia juga merupakan penghubung jiwa-jiwa ke akhirat dan karena itu dianggap sebagai pelindung jalan dan juga para pelancong.

Simbolnya adalah kerykeion Yunani, dua ular yang melilit tongkat bersayap yang menggambarkan ukiran dewa-dewa lainnya.

Dalam adaptasi Romawi terhadap keyakinan Yunani, Hermes diidentikkan dengan dewa Romawi Merkurius.

Meskipun itu diwarisi dari bangsa Etruria, dan mengembangkan banyak karakteristik serupa, seperti pelindung perdagangan.

Dalam penafsiran Yunani tentang dewa-dewa Mesir, ia membandingkannya dengan Thoth.Dikenal sebagai Merkurius di Romawi