Gunung Ziria, Tempat Kelahiran Dewa Hermes dalam Mitologi Yunani

By Ricky Jenihansen, Kamis, 29 Februari 2024 | 13:00 WIB
Gunung Ziria tempat Dewa Hermes dilahirkan dalam mitologi Yunani. (Flickr)

Seperti kebanyakan dewa dalam mitologi Yunani kuno, Hermes juga diakui dalam konteks Romawi kuno, namun dengan sebutan yang berbeda.

Masyarakat Romawi memberi nama baru pada Hermes, yaitu Merkurius, sebagai bentuk penghormatan terhadap dewa mereka.

Merkurius terutama dianggap berpengaruh pada kehidupan manusia ketika mengalami kemunduran, yang dapat menyebabkan nasib buruk dalam komunikasi.

Menurut legenda Romawi, simbol lambang kedokteran bermula ketika Merkurius berusaha menghentikan pertikaian antara dua ular dengan melemparkan tongkatnya ke arah mereka.

Ular-ular tersebut kemudian melilitkan tongkat tersebut, dan dari situlah lahir simbol tersebut.

Unsur merkuri juga memainkan peran krusial dalam alkimia. Sebagai satu-satunya logam yang tetap cair pada suhu kamar, logam ini dianggap oleh praktisi alkimia sebagai petunjuk bahwa terkandung rahasia mendalam di dalamnya.

Banyak praktisi alkimia meyakini bahwa merkuri adalah salah satu bahan kunci yang diperlukan untuk menciptakan batu filsuf, suatu substansi yang konon dapat mengubah logam dasar menjadi emas dan memberikan keabadian.

Pertama kali penggambaran Hermes diketahui berasal dari tablet peradaban Mycenaean. Bangsa Mycenaean, yang merupakan masyarakat makmur di daratan Yunani, menyembah dewa-dewa Yunani Klasik.

Pada awalnya, simbol kedokteran Hermes digambarkan sebagai ranting zaitun dengan pita, yang kemudian berubah menjadi ular.

Pembimbing Dunia Bawah

Ketika Zeus terlibat dalam hubungan dengan Argive Nympho, Hera, istrinya, merasa cemburu.

Zeus pun mengubah kekasihnya menjadi sapi betina putih, tetapi Hera dengan bijak tidak tertipu dan menginginkan hewan itu sebagai hadiah. Argus Panoptes kemudian ditugaskan oleh Hera untuk menjaganya.

Zeus memerintahkan Hermes untuk menyelamatkan kekasihnya. Dengan menggunakan musik, Hermes berhasil membuat monster itu tertidur sebelum akhirnya membunuhnya dengan pedangnya.

Hermes juga terkenal karena membebaskan Ares, dewa perang, dari penjara di kuali raksasa Otus dan Ephialtes selama setahun.

Peran lainnya adalah sebagai panduan bagi jiwa yang baru meninggal menuju dunia bawah Hades. Ia menjadi sumber cahaya yang membimbing mereka menuju tempat peristirahatan terakhir.

Hermes bertindak sebagai pembimbing jiwa, mirip dengan bagaimana ia berpindah antara dunia dewa dan manusia.

Kemampuannya mengakses dunia bawah dengan leluasa adalah karakteristik unik di antara dewa-dewa lainnya.