Konsul Romawi Kuno: Raih Kekuasaan Lewat Intimidasi, Suap dan Retorika

By Hanny Nur Fadhilah, Senin, 4 Maret 2024 | 09:34 WIB
Konsul merupakan jabatan politik tertinggi dalam sejarah Romawi kuno. (Public domain)

Setelah masa jabatan mereka selesai, pengabdian konsul ke Republik Romawi belum berakhir. Sebaliknya mereka diharapkan menjabat sebagai prokonsul – gubernur yang bertanggung jawab mengelola salah satu dari banyak provinsi asing di Roma.

Orang-orang ini diharapkan bertugas antara satu dan lima tahun dan memegang kekuasaan tertinggi di provinsi mereka sendiri.

Karena kekuasaan konsul mencakup Roma, Italia, dan provinsi-provinsi, menjadi konsul Romawi adalah masalah prestise dan kekuasaan.

Konsul Romawi Merebut Kekuasaan Melalui Intimidasi Hingga Suap

Intimidasi, penyuapan, dan bisnis pertunjukan adalah bagian dari agenda rutin seorang Romawi yang ingin menjadi konsul dan bagian dari pemerintahan Romawi.

Tentu saja, diperlukan lebih banyak lagi untuk mendapatkan posisi konsul. Dia diharapkan memiliki kepercayaan diri yang luar biasa dan pendidikan yang kuat yang diperlukan untuk menjadi pembicara yang hebat.

Dia harus menguasai seni retorika. Dengan kata lain, ucapan atau tulisannya harus persuasif. 

Tidak ada salahnya menikah dengan keluarga kaya karena itu adalah cara cerdas untuk mendapatkan suara dengan cepat.

Di Roma kuno, merupakan hal yang umum bagi keluarga kaya dan berkuasa untuk saling mendukung melalui bentuk aliansi yang dikenal sebagai amicitia yang dapat digambarkan sebagai persahabatan Romawi, yang diatur secara ketat oleh norma etika dan ekspektasi sosial.

Menjadi pemain sandiwara adalah suatu keharusan. Semakin banyak orang bisa menghibur orang; semakin baik peluangnya untuk terpilih. Seperti yang pernah dikatakan Marcus Tullius Cicero: "Kelilingi diri Anda dengan banyak orang dari setiap kelas dan pangkat… Pastikan kampanye Anda memiliki banyak upacara, kecemerlangan, dan hiburan bagi masyarakat." 

Mengintimidasi lawan merupakan hal yang lumrah di Roma. Seseorang yang menginginkan kekuasaan menggunakan segala cara yang diperlukan untuk mencapai tujuannya.

Intimidasi dapat mencakup menghasut kerusuhan atau mempekerjakan gladiator untuk memukuli orang.